Pengembangan Muffin Sagu (Metroxylon sp.) dengan Penambahan Tepung Kelor (Moringa oleifera L.) dan Tepung Ikan Lele (Clarias gariepinus) untuk Remaja Putri
Date
2022Author
Anjani, Diva Aisha
Kusharto, Clara Meliyanti
Palupi, Eny
Metadata
Show full item recordAbstract
Anemia defisiensi besi yang dialami wanita di Indonesia, khususnya kalangan remaja, tergolong tinggi dengan prevalensi sebesar 27,2%. Konsumsi makanan dengan kandungan zat besi yang cukup dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi anemia. Muffin merupakan salah satu jenis kue yang dikenal dan diminati masyarakat Indonesia pada berbagai kalangan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk muffin dari tepung sagu (Metroxylon sp.), tepung kelor (Moringa oleifera L.), dan tepung ikan lele (Clarias gariepinus) sebagai makanan selingan yang berpotensi sebagai sumber zat besi untuk remaja putri. Penelitian dilakukan dari bulan Februari hingga April 2021. Taraf penggunaan tepung kelor dan tepung badan lele pada penelitian ini, antara lain F1 (30:20%), F2 (35:15%), dan F3 (40:10%). Hasil penelitian menunjukkan muffin dengan perbandingan tepung kelor dan tepung badan lele 30:20% (F1) merupakan formula terpilih. Kandungan energi muffin F1 per takaran saji memenuhi 10,4–10,7% kebutuhan energi remaja putri usia 13–18 tahun. Muffin F1 juga berpotensi sebagai sumber zat besi untuk remaja putri dengan kandungan zat besi sebesar 4,774 mg dalam 100 gram muffin. Iron deficiency anemia experienced by women in Indonesia, especially among adolescents, is relatively high with a prevalence of 27.2%. Consumption of foods with sufficient iron content can be an effort to overcome anemia. Muffins are one of the most popular cake in Indonesia. This study aims to develop muffins from sago flour (Metroxylon sp.), Moringa flour (Moringa oleifera L.), and catfish flour (Clarias gariepinus) as a potential iron-source snack for female adolescent. This study was conducted from February to April 2021. The ratio of Moringa flour to catfish body flour in this study were F1 (30:20%), F2 (35:15%), and F3 (40:10%). The results showed that muffin with the ratio of Moringa flour to catfish body flour 30:20% (F1) was chosen as the selected formula. The energy content of F1 muffin per serving is 10.4-10.7% of the energy needs of female adolescent aged 13-18 years. F1 muffin is also potential as an iron-source for female adolescent that contains 4.774 mg of iron in 100 grams of muffin.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]