View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Strategi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Jawa Timur

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Cover (445.5Kb)
      Fullteks (14.78Mb)
      Lampiran (1.033Mb)
      Date
      2022
      Author
      Setyaningrum, Dina
      Santosa, Nyoto
      Soekmadi, Rinekso
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kecamatan Ujung Pangkah di Kabupaten Gresik Jawa Timur memiliki kawasan berupa lahan basah yang pemanfaatannya kompleks. Kawasan Ujung Pangkah mendukung habitat ekosistem mangrove, kelangsungan hidup burung dan biota perairan, serta budidaya perikanan tangkap. Pemanfaatan kawasan yang kompleks menyebabkan kawasan ini perlu dikelola dengan baik sebagai kawasan ekosistem esensial agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat namun tetap lestari. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi ekosistem mangrove dan pemanfaatannya, menganalisis kondisi habitat dan keanekaragaman burung di kawasan studi, menganalisis persepsi para pihak (stakeholder) dan dan merumuskan strategi pengelolaan kawasan ekosistem esensial (KEE) Ujung Pangkah. Metode pengumpulan data primer berupa groundcheck titik koordinat tutupan lahan dan penggunaan lahan di kawasan mangrove Ujung Pangkah, wawancara kepada masyarakat dan stakeholder terkait (80 responden). Analisis data menggunakan Skala Likert (Persepsi Masyarakat) dan Analisis SWOT (untuk perumusan strategi pengelolaan KEE). Desain pengelolaan KEE dilakukan dengan analisis data primer dan data sekunder terutama analisis tumpang susun peta-peta hasil kajian Penggunaan Ruang dan Waktu Burung Air (Sutopo, 2017), Tingkat Kepekaan Lingkungan (Arief, 2017), Pengembangan Ekowisata Mangrove (Cahyani, 2018), Analisis Temporal Perubahan Luas Lahan Tambak di Pesisir (Ayutyas, 2016). Hasil penelitian menunjukkan bahwa magrove di kawasan Muara Bengawan Solo memiliki status kawasan yang dilindungi karena merupakan kawasan berhutan bakau, rawan erosi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kawasan rawan lahan kritis berdasarkan Perda Kabupaten Gresik No 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030. Berdasarkan analisis citra satelit dan groundcheck, zonasi mangrove di kawasan studi adalah zonasi mangrove depan yang berupa hamparan lumpur (mudflat), zonasi mangrove tengah (vegetasi mangrove), dan zonasi mangrove belakang yang berupa areal tambak. Kondisi mangrove di lokasi memiliki 16 jenis tumbuhan dengan jenis dominan api-api (Avicennia sp), tancang (Bruguiera sp) dan sedikit bakau (Rhizopora sp). Keanekaragaman fauna yang tercatat berupa 41 jenis burung air, satu jenis mamalia, dua jenis amfibi, dan biota air berupa 14 jenis ikan tangkap, 33 jenis fitoplankton, dan dua jenis kepiting. Hamparan lumpur di kawasan studi dimanfaatkan oleh burung air migran dan penetap sebagai lokasi mencari makan dan beristirahat. Gangguan burung air yang ada di lokasi studi adalah berupa perburuan dan penjualan burung air ilegal, dimana hasil perburuan dijual ke warung-warung yang menyediakan menu makanan burung air. Pemanfaatan kawasan di lokasi berupa ekowisata, kegiatan susur sungai, dan lokasi berfoto dan bersantai, serta sebagai kawasan edukasi masyarakat antara lain: lomba memancing, lomba mengindentifikasi jenis-jenis burung yang singgah di lokasi studi oleh mahasiswa, sebagai kawasan tambak, dan pemanfaatan kayu. Pasang surut air laut pada lokasi studi berupa pasang surut bertipe tunggal (diurnal tides) karena mengalami satu kali pasang dan satu kali surut, yang memiliki selisih waktu 11-12 jam, dan memiliki kecenderungan untuk meningkat 30 menit setiap 7 hari, sedangkan kualitas air laut Kecamatan Ujung Pangkah terutama di pesisir memiliki kondisi yang cukup baik berdasar Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut. Persepsi masyarakat terhadap Penetapan kawasan studi sebagai KEE tergolong cukup tinggi (4,39) atau sangat mendukung. Dari analisis SWOT, Matriks IFAS/EFAS juga menyatakan bahwa KEE Ujung Pangkah ini berada pada kuadran I (0.5;0.6), yang berarti bahwa upaya untuk menjadikan lokasi tersebut Ujung Pangkah sebagai KEE telah terdapat kemajuan. Hal ini menandakan bahwa hampir seluruh elemen masyarakat telah menyadari pentingnya kawasan Ujung Pangkah sehingga dapat terus dilestarikan karena memberikan manfaat nyata bagi semua pihak. Kegiatan pengelolaan KEE yang diprioritaskan antara lain: memperkuat kelembagaan, penyadaran masyarakat terhadap kelestarian burung air dan mangrove, memperkuat program dan kegiatan KEE yang melibatkan parapihak (pemerintah pusat, pemda, perguruan tinggi, LSM, Swasta, dan masyarakat).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110757
      Collections
      • MT - Forestry [1445]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail