Pemetaan Perubahan Sebaran Lamun Berbasis Objek Menggunakan Citra Sentinel-2A di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
Date
2022Author
Briyanto, Krisna Anggiano
Susilo, Setyo Budi
Arhatin, Risti Endriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Lamun merupakan tumbuhan berbunga (Spermatophyta) yang hidup pada wilayah perairan dangkal dan substrat berpasir. Ekosistem lamun berfungsi sebagai tempat tinggal biota dan menahan arus ke pantai. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan sebaran ekosistem lamun di Pulau Tidung dan membahas perubahan luasan ekosistem lamun. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data lapang dan pengolahan citra satelit Sentinel-2A seperti koreksi atmosferik. Selanjutnya dilakukan segmentasi citra, lalu diklasifikasikan ke dalam empat kelas seperti non lamun, lamun jarang, lamun sedang, dan lamun padat. Metode klasifikasi pada penelitian ini adalah Object Based Image Analysis (OBIA) dengan menggunakan algoritma Support Vector Machine (SVM). Pada tahun 2017 luas area ekosistem lamun yaitu 223,31 ha meliputi lamun padat 94,3 ha, lamun sedang 17,9 ha, dan lamun jarang 111,61 ha, sedangkan area non lamun memiliki luas 67,83 ha. Tahun 2019 luas area ekosistem lamun yaitu 250,54 ha meliputi lamun padat 54,12 ha, lamun sedang 91,54 ha, dan lamun jarang 104,88 ha, sedangkan area non lamun memiliki luas 41,1 ha. Kelas non lamun berkurang 26,73 ha, kelas lamun jarang berkurang 6,73 ha, dan kelas lamun padat berkurang 40,18 ha, sedangkan kelas lamun sedang mengalami peningkatan sebesar 73,64 ha. Nilai akurasi yang didapatkan dari uji akurasi adalah 67,86%.
