Multiplikasi Tunas dan Pembentukan Umbi Mikro Pada Bawang Merah Varietas Bima Brebes
Abstract
Formulasi media dalam perbanyakan melalui kultur jaringan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pada komposisi suatu media yaitu konsentrasi dari zat pengatur tumbuh yang digunakan setiap genotipe (varietas) tanaman untuk mendukung pertumbuhan eksplan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi media terbaik untuk multiplikasi tunas dan pembentukan umbi mikro pada bawang merah varietas Bima Brebes. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu formulasi media. Penelitian multiplikasi tunas menggunakan 6 taraf formulasi media dan 7 ulangan, sehingga terdapat 42 satuan percobaan dan penelitian pembentukan umbi mikro menggunakan 4 taraf formulasi media tanam dan 7 ulangan sehingga terdapat 28 satuan percobaan. Hasil percobaan multiplikasi tunas menunjukkan bahwa formulasi media dengan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata dan nyata terhadap jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar dan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang daun. Hasil percobaan pembentukan umbi mikro menunjukkan bahwa formulasi media dengan kombinasi konsentrasi paklobutrazol dan gula tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi yang terbentuk dan bobot tanaman. Media terbaik untuk multiplikasi tunas adalah media (MS + kinetin 2 mg L-1 + NAA 2 mg L-1 + kasein hidrolisat 500 mg L-1) dengan rata-rata yaitu 11,3 tunas dan media terbaik untuk pembentukan umbi mikro adalah media (MS + paklobutrazol 0,4 mg L-1 + gula 90 g L-1) dengan rata-rata pembentukan umbi mikro 1,43 umbi. The formulation of medium in propagation through tissue culture is an important aspect that must be considered in the composition of a medium, namely the concentration of growth regulators used by each genotype (variety) of plants to support the optimal growth of explants. This research aims to determine the best medium formulation for shoot multiplication and micro bulb formation in shallots Bima Brebes varieties. This research is arranged in Completely Randomized Design (CRD) medium formulation was arranged as treatment factor. The shoot multiplication study used 6 levels of medium formulation and 7 replications so that there were 42 experimental units and the micro bulb formation study used 4 levels of medium formulation and 7 replications so that there were 28 experimental units. The results of the shoot multiplication experiment showed that the medium formulation with a combination of concentrations of growth regulators had a very significant and significant effects on the number of shoots, number of leaves, number of roots, root length and had no significant effect on leaf length. The results of the micro bulb formation experiment showed that the medium formulation with a combination of paclobutrazol and sugar concentrations had no significant effect on the number of bulb formed and bulb weight. The best medium for shoot multiplication was medium (MS + kinetin 2 mg L-1 + NAA 2 mg L-1 + casein hydrolysate 500 mg L-1) with an average of 11.3 shots and the best medium for the formation of micro bulb was medium (MS + paclobutrazol 0.4 mg L-1 + sugar 90 g L-1) with an average formation of micro bulb 1.43 bulbs.