Rancangan Teknopark untuk Percepatan Pembangunan di Sulawesi Tenggara
View/ Open
Date
2015Author
Ari, Rustan
Bantacut, Tajuddin
Suryani, Ani
Sukardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknopark merupakan instrumen yang dirancang untuk mempromosikan
dan mengaplikasikan transfer teknologi antara perguruan tinggi, lembaga
penelitian dan pengembangan dengan pengguna industri yang difasilitasi oleh
pemerintah atau lembaga publik lainnya. Teknopark harus mendorong transfer
pengetahuan dan teknologi dari Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian lainnya
untuk merangsang startup dan spin off serta memenuhi reindustrialisasi dan
meningkatkan inovasi daerah.
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah merancang Teknopark untuk
percepatan pembangunan di Sulawesi Tenggara dan hasil penelitian diharapkan
bermanfaat dan dapat dipergunakan: (a) sebagai rujukan bagi seluruh pemangku
kepentingan untuk memahami secara holistik dan melaksanakan secara efektif
pembangunan industri, (b) sebagai rujukan kebijakan yang akan digunakan pada
pengembangan industri, (c) dapat mendukung potensi produksi komoditas
unggulan di Sulawesi Tenggara, (d) memberikan kontribusi yang besar dalam
menunjang program master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia pada koridor empat Sulawesi simpul komoditas unggulan Sulawesi
Tenggara.
Guna menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan, maka
landasan pendirian Teknopark dilakukan dengan: (a) pendekatan sistem, (b)
identifikasi dan hubungan faktor-faktor pengembangan industri, (c) analisis
regresi, (d) pendekatan indeks pembangunan manusia serta (e) pendekatan
Teknopark .
Secara administratif Sulawesi Tenggara terdiri atas 12 Kabupaten, 2 Kota,
209 kecamatan, 373 kelurahan, 1850 desa dan 24 unit pemukiman transmigrasi.
Dengan dukungan 41 dinas dan organisasi daerah sebagai unsur pelaksana, 6845
orang pegawai yang memberi layanan pada masyarakat. Perangkat pemerintah
provinsi juga dilengkapi dengan instansi vertikal sebagai aparat dekosentrasi.
Sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar
dengan pangsa yang berfluktuasi dari 41.02% sampai 49.72%. Kemudian sektor
jasa kemasyarakatan sosial dan perorangan, sektor perdagangan dan rumah
makan, serta sektor bangunan, angkutan, listrik gas, air minum dan keuangan,
sektor industri, konstruksi dan transportasi pergudangan dan komunikasi.
Analisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
manusia di Sulawesi Tenggara dilakukan dengan menggunakan variabel terikat
dan variabel penjelas. Korelasi hubungan linearnya adalah: (a) angka melek huruf
dan IPM 0.761582 adalah sangat kuat dan searah, (b) angka harapan hidup dan
IPM 0.596755 adalah kuat dan searah, (c) rata-rata lama sekolah dan IPM
0.921297 adalah sangat kuat dan searah, (d) pengeluaran perkapita dan IPM
0.690216 adalah kuat dan searah, (e) tingkat pengangguran terbuka dan IPM
0.542591 adalah cukup kuat dan searah, (f) jumlah penduduk miskin dan IPM -
0.010925 adalah lemah dan tidak searah, (g) angka beban ketergantungan dan
IPM -0.577592 adalah lemah dan tidak searah, (g) infrastruktur sosial dan IPM
0.053150 adalah lemah dan searah.
Hasil identifikasi menemukan 25 permasalahan pembangunan Sulawesi
Tenggara yang dipetakan terhadap fungsi Teknopark sehingga diperoleh link and
match yang mendukung dalam pengembangan ekonomi, khususnya industri. Hasil
link and match menunjukan bahwa Teknopark dapat mengakomodir 22
permasalahan dan 3 permasalahan yang perlu diselesaikan di luar lembaga yaitu
(a) pentingnya pengembangan prasarana pemerintahan, (b) sistem pelaporan
penyelenggaran pemerintahan belum tepat waktu dan (c) belum optimalnya
pengembangan adat dan budaya lokal.
Tidak dapat diselesaikannya secara keseluruhan permasalahan
pembangunan di Sulawesi Tenggara dalam Teknopark Kendari, maka lembaga
yang berperan dan memiliki fungsi yang sama dengan Teknopark tetap
melaksanakan tugas dan fungsinya, namun operasional dari program yang
dilaksanakan disinergikan dengan bidang yang terbentuk dalam Teknopark
sehingga tidak ditemukan program kegiatan yang sama tetapi dilaksanakan oleh
beberapa lembaga yang berbeda baik lembaga privat maupun lembaga publik.
Link and match fungsi Teknopark dengan lembaga yang berperan dalam
pengembangan industri memberikan gambaran bahwa fungsi Teknopark yang
diperoleh dari keberhasilan pembangunan industri dengan pendekatan Teknopark
di berbagai negara memiliki fungsi yang sama dalam pengembangan industri
sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat dilaksanakan secara terorganisir dalam
Teknopark Kendari. Pendekatan ini memberikan manfaat dari efektifitas
pelaksanaan dan pencapaian program, fokus pada pengembangan industri yang
menjadi unggulan daerah. Hasil pengelompokan bidang Teknopark ke dalam
fungsi yang relevan yakni (1) bidang pengolahan sumberdaya alam, (2) bidang
keuangan dan pembiayaan, (3) bidang mutu dan dayasaing, (4) bidang
pengembangan sumberdaya manusia, (5) bidang teknologi, (6) bidang pasar dan
pemasaran, (7) bidang infrastruktur, (8) bidang kerjasama, (9) bidang
produktivitas, dan (10) bidang kearifan lokal.
Hasil analisa dan interpretasi disimpulkan bahwa (a) komponen yang dapat
mempercepat pembangunan di Sulawesi Tenggara adalah angka harapan hidup,
angka melek huruf, rata-rata lamanya sekolah, pendapatan perkapita, jumlah
penduduk miskin, tingkat pengangguran dan infrastruktur sosial, (b) dimensi
pendidikan, ekonomi dan prasarana infrastruktur menjadi dasar dalam rancangan
program pembangunan yang sesuai dengan kondisi daerah Sulawesi Tenggara, (c)
hasil analisis dan telaah faktor-faktor pengembangan Teknopark Kendari
diperoleh bahwa untuk percepatan pembangunan di Sulawesi Tenggara khususnya
Kota Kendari pendekatan semi Teknopark merupakan solusi yang dapat
digunakan dengan sistem kelembagaan kolaborasi sehingga semua fungsi yang
dikerjakan oleh masing-masing lembaga dapat tercapai berdasarkan target
pencapaiannya.