dc.description.abstract | Crocidolomia pavonana merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman sayuran famili Brassicaceae dan dapat menyebabkan kegagalan panen bila tidak dikendalikan. Petani kubis sering menggunakan insektisida sintetik untuk mengontrol hama ini karena dapat menurunkan populasi hama C. pavonana dengan cepat dan ketersediaan metode pengendalian non-kimiawi yang efektif cukup terbatas. Penggunaan insektisida sintetik secara intensif dan terus-menerus dapat mengakibatkan berkembangnya populasi hama yang resisten terhadap insektisida tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan tingkat resistensi larva C. pavonana terhadap insektisida siantraniliprol berdasarkan hasil seleksi di laboratorium selama tiga generasi dan mengetahui tingkat dominansi resistensi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas C. pavonana meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi bahan aktif. Nilai LC95 pada generasi pertama larva C. pavonana terhadap siantraniliprol (sebelum seleksi) adalah 1,513 mg b.a/l yang menunjukkan bahwa insektisida ini masih sangat efektif terhadap C. pavonana (konsentrasi anjuran 167 mg b.a/l). Nilai LC50 pada generasi keempat larva C. pavonana terhadap siantraniliprol (setelah seleksi selama tiga generasi) adalah 2,276 dengan nisbah resistensi 1,57 yang mengindikasikan peningkatan resistensi yang sangat rendah. Nilai derajat dominansi untuk F1 (R♀ × S♂) dan F1’ (S♀ × R♂) berturut-turut adalah -0,145 dan -0,753 yang menunjukkan bahwa resistensi bersifat resesif sebagian. | id |