Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap Human Capital serta Kesejahteraan Masyarakat Indonesia
Abstract
Salah satu tujuan dari pembangunan nasioanal yaitu pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh pemerataan hasil pembangunan dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, pembangunan nasional bukan hanya semata-mata untuk menciptakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan pendapatan per kapita yang tinggi. Namun lebih daripada itu, pembangunan nasional diharapkan dapat menghapuskan tingkat kemiskinan serta ketimpangan pendapatan di setiap golongan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya. Untuk melaksanakan program pembangunan nasional, Indonesia membutuhkan alokasi dana dengan jumlah besar agar dapat mendanai program-program pembangunan pada sektor yang kekurangan anggaran. Berdasarkan teori Model Pertumbuhan Solow, investasi merupakan faktor penting dalam pembentukan modal untuk mengakselerasi serta menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Foreign Direct Investment (FDI) lebih tepat dibandingkan dengan jenis investasi lainnya karena bentuk investasi ini bersifat langsung melalui pembangunan, pembelian total atau pengakuisisian perusahaan. Di samping itu, manfaat lain dari FDI adalah membuka lapangan pekerjaan, transfer teknologi dan manajemen, dan membuka jaringan pasar internasional. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan selaras dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat. Dengan memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pendidikan, kesehatan dan konsumsi nutrisi seimbang. Pemenuhan kebutuhan dasar inilah yang akan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup baik di bidang pendidikan maupun kesehatan. Dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melalui penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara FDI, pertumbuhan ekonomi, human capital, dan kesejahteraan masyarakat. Metode analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan model sistem persamaan simultan dengan tujuh persamaan struktural yang terdiri dari persamaan penanaman modal dalam negeri, pertumbuhan ekonomi, konsumsi masyarakat, pendidikan, kesehatan, pengangguran dan kemiskinan. Selain itu terdapat 3 persamaan idntitas yaitu persamaan investasi, angkatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Data yang digunakan yaitu data panel dari 33 provinsi di Indonesia pada periode 2010 hingga 2019. Hasil estimasi menunjukan bahwa FDI berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap kesehatan. Faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan yaitu infrastruktur, pengeluaran per kapita dan Program Keluarga Harapan (PKH). Walaupun PKH berpengaruh secara signifikan terhadap pendidikan, namun korelasinya bersifat negatif yang berarti peningkatan PKH akan menurunkan kualitas pendidikan. Kualitas kesehatan tidak berdampak positif pada pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi tidak serta merta mengurangi pengangguran, hal tersebut dikarenakan peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak disertai dengan pemerataan pertumbuhan bagi seluruh sektor. Sehingga adanya gap antara masyarakat dengan status sosial ekonomi yang rendah dan tinggi.
Collections
- MT - Economic and Management [3023]