dc.contributor.advisor | Dharmawan, Arya Hadi | |
dc.contributor.advisor | Yulian, Bayu Eka | |
dc.contributor.author | Jannah, Miftahul | |
dc.date.accessioned | 2021-09-15T23:52:06Z | |
dc.date.available | 2021-09-15T23:52:06Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109243 | |
dc.description.abstract | Kawasan Ekowisata Hutan Nagari Sungai Buluh dibuka sebagai kawasan ekowisata pada tahun 2016 dengan tujuan pengembangan aspek ekologi dan aspek ekonomi, yaitu pemeliharaan hutan secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan masyarakat sekitar kawasan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif dan wawancara mendalam untuk data kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat struktur nafkah on-farm, off-farm, non-farm , dan non-farm ekowisata yang dibangun oleh rumah tangga petani di sekitar kawasan ekowisata serta strategi nafkah yang dilakukan untuk melewati krisis yang terjadi. Penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi rumah tangga yang ada di sekitar kawasan ekowisata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sumber pendapatan terbesar berasal dari sektor pertanian dengan mengkombinasikan berbagai strategi nafkah. Sementara itu, faktor yang memengaruhi resiliensi rumah tangga petani sekitar kawasan ekowisata adalah jumlah krisis yang tidak dapat dilalui dan luas kepemiliki lahan pertanian. | id |
dc.description.abstract | The Nagari Sungai Buluh Forest Ecotourism Area was opened as an ecotourism area in 2016 with the aim of developing ecological and economic aspects, namely sustainable forest maintenance and increasing the income of communities around the area. This research is a quantitative research supported by qualitative data. The data collection techniques used were questionnaires to obtain quantitative data and in-depth interviews for qualitative data. The purpose of this study is to look at the structure of livelihoods on-farm, off-farm, non-farm , and non-farm ecotourism built by farmer households around the ecotourism area and the livelihood strategies adopted to overcome the crisis. This study also analyzes the factors that influence the resilience of households around ecotourism areas. The results of this study indicate that the largest source of income comes from the agricultural sector by combining various livelihood strategies. Meanwhile, the factors that affect the resilience of farmer households around ecotourism areas are the number of crises that cannot be passed and the extent of agricultural land ownership. | id |
dc.description.sponsorship | Penyedia Dana/Sponsor | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Struktur, Strategi, dan Resiliensi Nafkah Rumah Tangga Petani di Kawasan Ekowisata Hutan Nagari (Kasus: Rumah Tangga Petani di Hutan Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat) | id |
dc.title.alternative | Structure, Strategy, and Resilience of Farmer Household Livelihoods in Hutan Nagari Ecotourism Areas (Case: Farmer's Household in Nagari Sungai Buluh Forest, Batang Anai District, Padang Pariaman Regency, West Sumatra) | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | ecotourism | id |
dc.subject.keyword | household | id |
dc.subject.keyword | income structure | id |
dc.subject.keyword | livelihood strategy | id |
dc.subject.keyword | resilience | id |