dc.description.abstract | Penelitian ini menghasilkan suatu rumusan model kebijakan arahan
perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan DAS Ciliwung bagian Hulu yang
dikembangkan melalui pemodelan sistem dinamika spasial. Berdasarkan empat
tujuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dirumuskan bahwa hasil
evaluasi status keberlanjutan penggunaan lahan pada kondisi eksiting DAS
Ciliwung bagian Hulu pada tahun 2018 baik secara dimensi lingkungan, sosial dan
ekonomi berada pada status keberlanjutan yang rendah. Berdasarkan hal tersebut,
diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut melalui optimalisasi
perencanaan penggunaan lahan di DAS Ciliwung bagian Hulu. Optimalisasi
perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di DAS Ciliwung Bagian Hulu
dilakukan untuk mendapatkan kombinasi luasan penggunaan lahan yang mempu
menjamin sinergisitas antara kepentingan lingkungan, sosial dan ekonomi.
Optimalisasi alokasi perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di kawasan DAS
Ciliwung bagian Hulu pada penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Weighted
Goal Programing.
Analisis optimalisasi perencanaan penggunaan lahan di DAS ciliwung bagian
Hulu berangkat dari hasil analisis status keberlanjutan melalui intervensi terhadap
attribut – atribut sensitif pada dimensi lingkungan, ekonomi dan sosial yang
memerlukan perhatian khusus untuk dilakukan pengelolaan lebih baik. Hasil model
optimasi menunjukan, guna mendapatkan sasaran optimal perencanaan penggunaan
lahan berkelanjutan yang diharapkan maka luasan lahan terbuka dan semak belukar
dapat di optimasi dengan dikonversi menjadi hutan lahan kering sekunder seluas
360,49 ha, perkebunan seluas 299,98 ha, sawah seluas 41,05 ha dan tegalan / ladang
seluas 53,21 ha.
Hasil kajian luasan hasil optimasi perencanaan penggunaan lahan dilanjutkan
dengan kajian untuk melihat pola sebaran spasial melalui pendekatan GIS Cellular
automata. Kajian ini mengintegrasikan antara hasil simulasi sebaran spasial alokasi
rencana penggunaan lahan dengan pola ruang RTRW Kabupaten bogor 2016 –
2036. Model dinamika spasial dengan pendekatan GIS - Cellular Automata mampu
memberikan informasi sebaran spasial optimasi perencanaan penggunaan lahan di
DAS Ciliwung Bagian Hulu. Hasil optimasi sebaran spasial rencana penggunaan di
integrasikasn dan disesuaikan peruntukannya dengan pola ruang RTRW
Kabupaten Bogor 2016 - 2036. Hasil analisis menunjukan didapatkan alokasi
luasan hutan lahan kering sekunder seluas 156,66 ha berada pada kawasan hutan
produksi tetap, perkebunan seluas 221,99 ha berada pada kawasan peruntukan
perkebunan dan tanaman tahunan, sawah seluas 23,18 ha berada pada kawasan
peruntukan lahan basah dan tegalan/ladang seluas 50,15 ha berada pada kawasan
peruntukan lahan kering.
Dinamika spasial luasan penggunaan lahan pada suatu kawasan DAS akan
berdampak pada respon hidrologi yang diterima. Hasil analisis pada dua kondisi
penggunaan lahan yakni pada kondisi eksisting dengan rencana penggunaan lahan
yang telah dintegrasikan dengan pola ruang Kabupaten Bogor terhadap respon
hidrolgi dilakukan simulasi menggunakan model SWAT. Pemodelan dilakukan
dengan mengasumsikan data curah hujan dan debit sungai menggunakan data curah
hujan dan debit sungai pada tahun 2017. Kondisi yang disimulasikan yakni
perubahan kondisi penggunaan lahan antara kondisi eksisting penggunaan lahan
tahun 2018 dengan rencana penggunaan lahan yang telah disesuikan peruntukannya
dengan pola ruang RTRW Kabupaten Bogor 2016 – 2036.
Secara signifikan hasil implementasi dari rencana penggunaan lahan yang
terintegrasi dengan pola ruang dapat menurunkan aliran permukaan dari 1361,25
mm/tahun menjadi 876,53 mm/tahun. Begitu juga untuk nilai Koefiesien Rezim
Sungai (KRS) terjadi penurunan dari 57,07 menjadi 48,15 dan Koefisien aliran
Tahuan (KAT) dari 0,49 menjadi 0,38. Penurunan nilai aliran permukaan, KRS dan
KAT dengan mengimplementasikan rencana penggunaan lahan yang diusulkan
secara signifikan dapat memperbaiki respon hidrologi di DAS Ciliwung bagian
Hulu. | id |