Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto, Harianto
dc.contributor.advisorSuharno, Suharno
dc.contributor.authorFrasipa, Ana
dc.date.accessioned2021-08-20T05:56:23Z
dc.date.available2021-08-20T05:56:23Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108595
dc.description.abstractPandemi Covid-19 yang diumumkan WHO sebagai pandemi global ditengarai bukan hanya merusak sistem perawatan kesehatan global namun juga ekonomi dunia. Kelangkaan dan darurat pangan kemungkinan terjadi di tengah pandemi covid-19. Terjadi lonjakan harga pangan global terutama pada komoditas serealia (padi-padian). Beras sebagai komoditas yang strategis dan inelastis dari sisi permintaan (dimana perubahan harga lebih dipengaruhi oleh sisi penawarannya). Maka pandemi covid-19 secara langsung memengaruhi sisi penawaran ketika rantai perdagangan dunia terdampak karena penutupan wilayah. Hambatan-hambatan ini bisa menyebabkan volatilitas harga pangan yang ekstrem. Padahal Indonesia termasuk negara yang rentan terhadap volatilitas harga pangan karena pemenuhan kebutuhannya masih bergantung pada impor termasuk beras. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat volatilitas harga retail beras di Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi harga beras sebelum dan dalam masa pandemi. Di samping itu juga mengestimasi dampak guncangan faktor-faktor yang memengaruhi volatiltas harga beras untuk periode mendatang. Penelitian ini menggunakan data sekunder time-series bulanan dari Januari 2010 sampai Februari 2021. Metode yang digunakan dalam pemodelan volatilitas adalah ARCH-GARCH, VECM, IRF dan FEVD. Hasil analisis menunjukkan bahwa volatilitas harga beras mencapai puncaknya pada awal pandemi Covid-19 di Bulan April. Namun, setelah itu tingkat volatilitasnya lebih rendah dari periode sebelum pandemi yaitu Januari 2010-Februari 2020. Hal ini dikarenakan adanya penurunan permintaan sebagai dampak dari penurunan daya beli masyarakat dan kebijakan stabilisasi harga pemerintah. Volatilitas harga beras Indonesia dalam jangka panjang secara signifikan dipengaruhi oleh harga minyak dunia, total produksi beras, harga beras dunia dan nilai tukar rupiah. Sedangkan dalam jangka pendek, harga beras domestik dipengaruhi oleh perubahan volatilitas harga beras pada periode sebelumnya, perubahan harga beras domestik, perubahan minyak dunia, perubahan nilai tukar, dan pandemi COVID-19. Respon atas guncangan serta kontribusi dari faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas harga beras memiliki dampak yang berbeda-beda. Saran bagi kebijakan pemerintah untuk menurunkan tingkat volatilitas harga berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlunya upaya stabilisasi harga beras dengan peningkatan produksi beras. Kata Kunci : ARCH-GARCH, Beras, Harga Pangan, VECM, Volatilitas,id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleVolatilitas Harga dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Beras Saat Pandemi Covid-19 di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordARCHid
dc.subject.keywordGARCHid
dc.subject.keywordBerasid
dc.subject.keywordHarga Panganid
dc.subject.keywordVECMid
dc.subject.keywordVolatilitasid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record