| dc.description.abstract | Orang tua dan generasi muda Indonesia memiliki kebutuhan/keinginan untuk
mengembangkan minat dan bakat anak/dirinya. Namun. masih terdapat lembaga
pendidikan nonformal (LPNF) yang kurang melakukan promosi yang
menyebabkan terbatasnya ketersediaan informasi. Hal ini diperparah dengan
adanya pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas fisik di luar rumah. Maka
dari itu, “Edu Mahir” dirancang sebagai multisided platform yang menghubungkan
LPNF dengan Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
permasalahan orang tua dan generasi muda (sisi demand) dan LPNF (sisi supply),
serta merancang model bisnis “Edu Mahir” yang tepat untuk kedua sisi. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah design thinking dengan alat analisis
berupa empathy map, lean canvas, dan UTAUT 2 untuk menguji prototype dan
mendapatkan rekomendasi bagi “Edu Mahir”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kedua sisi mengalami berbagai permasalahan dalam mencari dan
memasarkan LPNF, sehingga model bisnis dan prototype “Edu Mahir” dibuat
khusus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. | id |
