Show simple item record

dc.contributor.advisorSyafii, Wasrin
dc.contributor.advisorSari, Rita Kartika
dc.contributor.advisorBatubara, Irmanida
dc.contributor.authorPrayogo, Yanico Hadi
dc.date.accessioned2021-08-14T02:31:11Z
dc.date.available2021-08-14T02:31:11Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.issn2218-0532
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108425
dc.description.abstractAcacia merupakan genus yang mendominasi kelompok spesies cepat tumbuh di Indonesia. Kemampuan tumbuh yang baik dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan memberikan potensi yang besar bagi pohon ini untuk dikembangkan sebagai sumber fitofarmaka. Beberapa spesies yang tumbuh di Indonesia, yakni Acacia mangium, A. auriculiformis, A. crassicarpa, A. decurrens, dan A. leucophloea dipilih dan dievaluasi aktivitas antioksidan dan toksisitas serta profil fitokimianya dalam menangani penyakit terkait spesies oksigen reaktif. Penelitian ini bertujuan untuk memilih ekstrak kayu teras Acacia berdasarkan aktivitas antioksidan, toksisitas, dan profil fitokimianya, serta mengidentifikasi senyawa bioaktif dalam ekstrak terpilih. Lima ekstrak metanol dari kayu teras Acacia dievaluasi aktivitas antioksidannya menggunakan tiga uji yang berbeda menggunakan radikal 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl dan 2,2'-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid serta uji kekuatan reduksi dengan ferric reducing antioxidant power. Toksisitas ekstrak diuji terhadap larva Artemia salina. Profil fitokimia ekstrak diidentifikasi melalui kandungan senyawa fenolik, flavonoid, dan tanin. Parameter antioksidan, toksisitas, dan fitokimia selanjutnya digunakan dalam penentuan ekstrak terbaik dengan analisis multivariat berupa penentuan koefisien korelasi pearson dan analisis komponen utama yang dikombinasikan dengan analisis gerombol. Dua ekstrak terpilih diidentifikasi senyawa bioaktifnya menggunakan kromatografi cair ditandem dengan spektrometri massa. Hasil menunjukkan ekstrak A. crassicarpa menunjukkan aktivitas antioksidan, fenolik, dan kandungan tanin terhidrolisis tertinggi tetapi toksisitas rendah. Ekstrak A. mangium memiliki kandungan flavonoid dan tanin terkondensasi yang tinggi, sedangkan A. decurrrens memiliki toksisitas tertinggi tetapi aktivitas antioksidan yang rendah. Korelasi Pearson menunjukkan tidak ada korelasi antara ketiga parameter antioksidan terhadap toksisitas. Selain itu, parameter fitokimia menunjukkan adanya hubungan terhadap parameter antioksidan dan toksisitas dengan kecenderungan yang berbeda. Parameter kandungan fenolik total dan tannin terhidrolisis menunjukkan korelasi yang baik terhadap parameter antioksidan sedangkan parameter kandungan tanin terkondensasi dan flavonoid menunjukkan asosiasi yang baik terhadap toksisitas. Analisis komponen utama menunjukkan setiap parameter memiliki korelasi yang berbeda terhadap dimensi komponen utama yang dibangun (KU1 dan KU2). Variasi dari setiap parameter ini menghasilkan individu yang terkelompok terhadap sesamanya pada score plot. Berdasarkan analisis gerombol, ekstrak terbagi menjadi tiga kelompok dengan karateristik yang spesifik untuk setiap kelompok. Ekstrak kayu teras A. crassicarpa dan A. auriculiformis dipilih sebagai ekstrak terbaik. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ekstrak tersebut didominasi oleh senyawa fenolik, juga antrakuinon dan xanton.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAktivitas Antioksidan, Toksisitas, dan Profil Fitokimia Ekstrak Kayu Acaciaid
dc.title.alternativePharmacological Activity and Phytochemical Profile of Acacia Heartwood Extractsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAcaciaid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordtoksisitasid
dc.subject.keywordprofil fitokimiaid
dc.subject.keywordanalisis multivariatid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record