Analisis Perdagangan RPO Indonesia di Pasar Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Abstract
Indonesia tercatat sebagai pengekspor RPO nomor satu di dunia dimana negara-negara yang berada dalam keanggotaan OKI merupakan beberapa negara destinasi ekspor RPO Indonesia. Namun demikian, sebagian besar volume ekspor Indonesia ke negara OKI masih terkonsentrasi pada empat negara yaitu Pakistan, Malaysia, Bangladesh, dan Mesir. Belum maksimalnya distribusi ekspor RPO Indonesia ke negara anggota OKI lainnya tidak terlepas dari tingginya tarif bea masuk yang diterapkan oleh negara-negara OKI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing RPO Indonesia dan dinamikanya di pasar OKI, faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan RPO Indonesia serta potensi perdagangannya di pasar OKI. Penelitian ini menggunakan metode Dynamic Revealed Comparative Advantage (DRCA) untuk menganalisis dinamika daya saing RPO Indonesia seiring perubahan waktu, dan model gravity untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya volume ekspor, serta pendekatan potensi perdagangan untuk menghitung besar kecilnya potensi perdagangan RPO Indonesia. Penelitian menggunakan data panel berupa nilai dan volume ekspor Indonesia untuk produk RPO (kode HS 151190) dari dua puluh negara OKI yang merupakan importir terbesar RPO Indonesia dari tahun 2010 sampai 2019.
Hasil analisis RCA menunjukkan bahwa RPO Indonesia memiliki daya saing di semua negara OKI yang diteliti dimana daya saing tertinggi terdapat di negara Algeria dan Tunisia. Hasil analisis DRCA menunjukkan bahwa RPO Indonesia mengalami pergesaran posisi pasar yang dinamis di pasar negara OKI. Pada periode pertama, terdapat lima negara tujuan dimana RPO Indonesia berada di kategori rising star sementara pada periode terakhir, RPO Indonesia berada pada kategori rising star hanya di satu negara. Hasil analisis dengan menggunakan model gravity menunjukkan bahwa PDB riil per kapita negara tujuan, PDB riil per kapita Indonesia, nilai tukar, harga ekspor produk, tarif, dan indeks RCA RPO Indonesia di negara tujuan berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor RPO Indonesia. Di sisi lain, variabel jarak ekonomi dan populasi negara tujuan ekspor Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor RPO. Analisis potensi perdagangan menemukan bahwa perdagangan RPO Indonesia di 20 negara tujuan berada dalam kategori under trade, dimana Tunisia merupakan negara yang paling potensial bagi Indonesia untuk mengintensifkan perdagangan RPO di masa yang akan datang. Maka dari itu Indonesia dapat melakukan fokus intensifikasi perdagangan RPO ke negara Tunisia.
Collections
- MT - Economic and Management [2885]