Evaluasi Karakteristik Genotipe Melon (Cucumis melo L.) dan Hibridanya untuk Perakitan Varietas Unggul

Abstract

Peningkatan kualitas melon dapat dilakukan dengan mengembangkan varietas hibrida unggul yang dilandasi oleh fenomena heterosis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi genotipe potensial melon (Cucumis melo L.) dengan kualitas buah yang baik dan mengevaluasi karakter hibridanya. Penelitian dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, Bogor pada bulan November 2020–Maret 2021 dan di lahan terbuka Desa Tanjungsari, Kec. Jogorogo, Kab. Ngawi, Jawa Timur pada bulan April–Juli 2021. Bahan genetik pada percobaan I ialah IPB G30, IPB G1, IPB M23, IPB M21, dan varietas Alisha F1. Bahan genetik percobaan II yaitu 13 genotipe hibrida: H1, H2, H3, H4, H6, H7, H8, H9, H10, H11, H12, H13, H14; 4 genotipe tetua: IPB G1, IPB G30, IPB M21, IPB M23; dan varietas pembanding: Alisha F1. Percobaan I disusun dengan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal, sedangkan percobaan kedua disusun dengan rancangan kisi alfa faktor tunggal. Hibrida H4 unggul pada karakter bobot buah, bobot buah per plot, dan padatan terlarut total, sedangkan H9 unggul pada karakter warna dan rasa daging buah, serta ukuran buah. Heterosis dan heterobeltiosis tertinggi dimiliki oleh hibrida H7, H10, dan H14. Galur IPB M23 dan IPB G30 berpotensi sebagai tetua untuk perakitan varietas unggul.

Improving the quality of melons can be conducted by developing improved hybrid varieties based on heterosis phenomenon. This study aimed to identify the potential melon genotypes with good fruit quality and evaluate the characters of the hybrids. The research was conducted in a greenhouse at the Cikabayan Experimental Station of the IPB University, Bogor from November 2020 to March 2021 and in an open field in Tanjungsari Village, Jogorogo, Ngawi, East Java from April to July 2021. The genetic materials for the first experiment were IPB G30, IPB G1, IPB M23, IPB M21, and one commercial hybrid variety as a check (Alisha F1). The genetic materials for the second experiment were 13 hybrid genotypes: H1, H2, H3, H4, H6, H7, H8, H9, H10, H11, H12, H13, H14; four parental genotypes: IPB G1, IPB G30, IPB M21, IPB M23; and Alisha F1 as a check. The first experiment was arranged using a single factor randomized complete block design (RCBD), while a single factor alpha lattice design was used for the second experiment. The H4 hybrid had good fruit traits, while H9 had good flesh color and taste, and ideal fruit size. The H7, H10, and H14 hybrids had the highest mid parent and best parent heterosis. The IPB M23 and IPB G30 had the potential to be used as parents for breeding improved varieties.