dc.contributor.advisor | Ermawati, Wita Juwita | |
dc.contributor.author | Byzzanthi, Valyanisa | |
dc.date.accessioned | 2021-08-02T10:13:02Z | |
dc.date.available | 2021-08-02T10:13:02Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108030 | |
dc.description.abstract | Pertumbuhan jumlah industri manufaktur memiliki dampak yang signifikan
terhadap isu keberlanjutan lingkungan. Industri penyamakan kulit merupakan salah
satu industri manufaktur yang sangat mencemari lingkungan, terutama pada badan
air. Hal ini menimbulkan sebuah masalah yang serius, sehingga diperlukan
alternatif dalam mengelola permasalahan lingkungan. Green accounting
merupakan salah satu alternatif yang dapat mengukur dampak lingkungan dari
aktivitas manusia terhadap sistem dan sumberdaya ekologi bumi. Penerapan green
accounting dapat memberikan citra yang baik bagi suatu industri, yang mana hal
tersebut akan berdampak baik juga bagi kinerja perusahaan mereka. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis penerapan green accounting, literasi keuangan, dan
kinerja keuangan pada sentra industri penyamakan kulit Sukaregang di Garut, Jawa
Barat. Data primer diperoleh dari hasil wawancara secara mendalam dan melalui
kuesioner, sedangkan data sekunder berasal dari hasil studi literatur. Metode
analisis data pada penelitian ini yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa green accounting dan literasi
keuangan memiliki hubungan yang kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0.601.
Akan tetapi di sisi lain, green accounting dan literasi keuangan tidak memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Namun, berdasarkan hasil
analisis kualitatif, green accounting dan literasi keuangan memiliki kaitan secara
tidak langsung terhadap kinerja keuangan. | id |
dc.description.abstract | An increasing number of manufacturing industries have a significant impact
on environmental sustainability issues. The tannery industry is one of the most
polluting industries, particularly on water bodies. This has led to serious concerns,
so environmentally friendly alternatives are needed. Green accounting is one of the
alternatives that measures the environmental impact of human activity on the
earth’s ecological systems and resources. Implementation of green accounting can
give a good image for the industry, which is it will good for their firms’
performance. This research aims to analyze the implementation of green
accounting, financial literacy, and financial performance at Sukaregang Tannery
Industrial Center. The primary data are collected through depth interviews and
structured interviews by questionnaires, while the secondary data is acquired from
literature studies. The analytical methods used in this research are qualitative
analysis and quantitative analysis. The result of this research indicates that green
accounting and financial literacy has a strong correlation with a correlation
coefficient of 0.601. However, green accounting and financial literacy do not have
a significant correlation with financial performance. Nevertheless, based on the
results of qualitative analysis, green accounting and financial literacy have an
indirect relationship with financial performance. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Analisis Penerapan Green Accounting, Literasi Keuangan, dan Kinerja Keuangan pada Sentra Industri Penyamakan Kulit Sukaregang | id |
dc.title.alternative | The Analysis of Green Accounting, Financial Literacy, and Financal Performance on Sukaregang Tannery Industrial Center | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | financial literacy | id |
dc.subject.keyword | financial performance | id |
dc.subject.keyword | green accounting | id |
dc.subject.keyword | tannery industry | id |