Interaksi Keluarga, Ketahanan Sosial, dan Kualitas Perkawinan pada Keluarga Keluarga Ibu Bekerja Informal Selama Pandemi Covid-19

Abstract

Pandemi virus Covid-19 memengaruhi keseimbangan keluarga yang menyebabkan terjadinya perceraian dengan salah satu faktornya yaitu terganggunya kualitas perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi keluarga dan ketahanan sosial terhadap kualitas perkawinan pada keluarga ibu bekerja informal selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study. Lokasi dipilih secara pupossive yaitu Jabodetabek. Responden pada penelitian ini adalah keluarga utuh minimal memiliki anak satu dengan istri bekerja informal, berdomisili di Jabodetabek. Teknik penarikan responden dilakukan secara purpossive sampling. Jumlah responden pada penelitian adalah sebanyak 100 orang. Berdasarkan hasil uji deskriptif didapatkan hasil bahwa satu per tiga responden memiliki interaksi keluarga yang berada pada kategori tinggi. Sebagian besar responden memiliki ketahanan sosial yang tinggi, dan hampir separuh dari responden memiliki kualitas perkawinan yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara interaksi keluarga dengan ketahanan sosial keluarga dan kualitas perkawinan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa interaksi keluarga dan usia pernikahan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kualitas perkawinan

The Covid-19 virus pandemic has an impact on the family balancing which causes to divorce with one of the factors namely the disruption of the quality marriage. This study aims to determine the effect of family interactions and marital quality on family social strength with informal working mothers during the Covid-19 pandemic. This study was using cross sectional study design. The location of this research choose by purpossive that is Jabodetebek. The respondents in this study were whole family who have minimal one child with wives working informally, domicile at Jabodetabek. The number of respondents in the study was 100 people. The sampling technique was collected by purpossive sampling. Based on the result of the descriptive test, there was that one per third of the respondents had family interactions that were in the high category. Most of the respondents have high social resilience, and almost half of the respondents have low marital quality. The result showed that there was a positive significant relationship between family interaction with family social strength and marrital quality.. The regression test result show that family interaction dan the age of marriage has a positif significant effect to marrital quality.