Show simple item record

dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.authorAsnel, Rini Siswati
dc.date.accessioned2021-08-01T14:50:49Z
dc.date.available2021-08-01T14:50:49Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108018
dc.description.abstractSalah satu penyebab kegagalan kredit adalah perencanaan penempatan kredit bank yang tidak diperhitungkan dengan seksama, kredit bank yang tidak diperhitungkan dengan seksama, misalnya hanya terkonsentrasi pada salah satu bidang saja (satu sektor saja), sehingga ketika terjadi kondisi yang tidak menguntungkan dalam sektor tersebut menyebabkan seluruh kredit menjadi macet. Untuk itu perlu didahulukan pemisahan risiko atas kredit bank yang diberikan. Kombinasi berbagai sektor dalam kredit BNI akan membentuk suatu portofolio perkreditan yang saling memberikan kontribusi dalam menentukan besarnya tingkat pengembalian dan risiko bisnis. Dengan mengetahui karakteristik masing-masing sektor ekonomi selama kurun waktu tertentu akan diperoleh suatu informasi yang penting yang akan membantu para pengambil keputusan di BNI dalam rangka pembentukan portofolio yang efisien sehubungan dengan rencana ekspansi kredit baik segmen menengah dan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pada masing-masing sektor ekonomi dengan melihat return dan risiko kredit portofolio masing-masing sektor ekonomi pada penyaluran kredit pada 3 Sentra Kredit Menengah (SKM) dan 2 Sentra Kredit Kecil (SKC) yang ada dibawah unit BNI WJS serta Mengetahui kombinasi atau komposisi portofolio kredit yang optimal pada Sentra Kredit Menengah dan kecil yang ada di BNI Wilayah Jakarta Senayan yang memberikan return terbesar dengan tingkat risiko yang rendah Pada penelitian ini akan dilakukan pembentukan portofolio optimum sektor ekonomi menggunakan Model Markowitz untuk mendapatkan kombinasi sektor pembiayaan yang mampu menghasilkan return tinggi dengan tingkat risiko yang rendah. Teknik pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan standard deviasi, kovarian, koefisien korelasi dan optimalisasi portofolio model Markowitz. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Data Base yang terdapat pada sistem laporan internal bank. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada penilaian profil penyaluran kredit pada segmen menengah maupun kecil selama 5 tahun, yaitu sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 kepada sektor-sektor pembiayaan di 3 SKM dan 2 SKC yang ada dibawah unit BNI WJS. Sedangkan untuk pendalaman materi penelitian dilakukan wawancara dengan para pemutus kredit dan pengelola kredit yang ada pada BNI wilayah Jakarta Senayan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa return realisasi rata-rata untuk SKM JRM sebesar 0.93% dengan sektor listrik, gas dan air yang memberikan return tertinggi sebesar 1.45%. Return realisasi rata-rata SKM JDM sebesar 1.01% dengan sektor jasa-jasa sosial masyarakat yang memberikan return realisasi tertinggi sebesar 1.29% sedangkan return realisasi rata-rata SKM JPM sebesar 0.89% dengan sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian yang memberikan return tertinggi sebesar 1.07%. Untuk Sentra Kredit Kecil atau SKC rata-rata return realisasi untuk SKC TAC sebesar 0.98% dengan sektor industri pengolahan dan industri pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi yang ii memberikan return tertinggi sebesar 1.13% sedangkan rata-rata return realisasi pada SKC MRC sebesar 1.01% dengan sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian yang memberikan return tertinggi sebesar 1.22%. Namun, hampir semua sektor mempunyai rata-rata return dibawah target atau expected return. Tingkat risiko pada SKM JRM pada portofolio eksisting sebesar 0.401, tingkat risiko pada SKM JDM pada portofolio eksisting sebesar 0.201% sedangkan pada SKM JPM tingkat risiko tertinggi sebesar 0.106%. Tingkat risiko pada SKC TAC pada portofolio eksisting sebesar 0.442% sedangkan pada SKC MRC tingkat risiko sebesar 0.339%. Hasil optimalisasi portofolio kredit pada SKM JRM menghasilkan tingkat expected return sebesar 1.00% dan tingkat risiko sebesar 0.401%, pada SKM JDM menghasilkan tingkat expected return sebesar 1.06% dan tingkat risiko sebesar 0.201%, dan pada SKM JPM menghasilkan tingkat expected return sebesar 1.09% dan tingkat risiko 0.106%. Hasil optimalisasi pada SKC TAC pada tingkat expected return sebesar 0.98% dan tingkat risiko 0.200% sedangkan hasil optimalisasi pada SKC MCR pada tingkat expected return sebesar 1.02% dan tingkat risiko 0.209%. Hasil penelitian menunjukan rekomendasi portofolio yang diambil untuk BNI Kantor Wilayah Jakarta Senayan, kepada manajemen disarankan untuk tetap melaksanakan ekspansi kredit pada sektor-sektor yang sesuai dengan kompetensinya. Dalam merencanakan komposisi portofolio kredit yang optimal sehubungan dengan rencana ekspansi kredit, alternatif portofolio yang optimum dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan. Perencanaan ekspansi kredit di BNI WJS baik pada SKC mampu SKM dengan komposisi yang optimum dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu melakukan analisa potensi wilayah BNI WJS per sektor ekonomi yang dibiayai, ekspansi kredit lebih difokuskan kepada sektor ekonomi yang memiliki kinerja baik dimasa lalu dan masih berpeluang untuk dikembangkan. Untuk pengembangan sektor ekonomi juga harus diperhatikan tren masa lalu sebagai faktor pembatas. BNI WJS dapat bertindak atau menciptakan pola kemitraan antara pengusaha besar, menengah, dan kecil. Masing-masing strata pengusaha dapat diberikan kredit yang besarnya sesuai dengan skala usahanya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi Portofolio Kredit untuk Perencanaan Ekspansi Kredit Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Jakarta Senayan.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcreditid
dc.subject.keywordMarkowitz Modelid
dc.subject.keywordportfolioid
dc.subject.keywordreturnid
dc.subject.keywordriskid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record