Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.advisorSahara, Sahara
dc.contributor.authorHandoko, Irfan
dc.date.accessioned2021-06-18T00:37:00Z
dc.date.available2021-06-18T00:37:00Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107034
dc.description.abstractSektor ritel merupakan salah satu sektor yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Performa sektor ini mengalami penurunan sejak tahun 2016. Penurunan performa ini tidak berdampak besar pada subsektor ritel berformat minimarket yang mampu bertahan ketika beberapa jenis ritel modern lain mengalami masa sulit. Hal ini menjadi peluang tersendiri bagi para pelaku usaha untuk bersaing pada sektor tersebut. 212 Mart sebagai pemain baru menawarkan konsep minimarket berbasis syariah yang relatif berbeda dibanding pendahulunya. Pesatnya pendirian 212 Mart tidak didukung oleh baiknya performa usaha. Turn over pengunjung yang relatif rendah menyebabkan tidak tercapainya target pendapatan yang direncanakan. Selanjutnya di tahun 2020 hampir seluruh kegiatan perekonomian di Indonesia menurun akibat pandemi Covid 19 menjadi tantangan tersendiri bagi minimarket 212 Mart untuk mempertahankan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis strategi yang telah dijalankan oleh 212 mart serta 2) menganalisis kondisi lingkungan yang dialami perusahaan, kemudian 3) merumuskan alternatif strategi prioritas yang pengimplementasiannya diserahkan kepada perusahaan. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan pertama. Tujuan kedua diperoleh dengan menggunakan analisis faktor lingkungan perusahaan seperti matriks IFE (internal matrix evaluation) dan EFE (external matrix evaluation) serta matriks IE (internal-external). Selanjutnya alternatif strategi sebagai tujuan penelitian ketiga dirumuskan dengan matriks SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, Threats) yang prioritas strateginya ditentukan dengan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning). Hasil analisis menunjukkan bahwa 212 Mart mengalami kendala pada tata kelola perusahaannya yang menyebabkan penurunan performa minimarket tersebut. Kemudian terdapat 6 kekuatan serta 7 kelemahan pada faktor lingkungan internal perusahaan. Adapun faktor lingkungan eksternal perusahaan terdapat 5 Peluang dan 6 tantangan yang perlu diperhatikan perusahaan. Skor IFE 2,477 dan EFE 2,748 menempatkan posisi 212 Mart di kuadran V pada matriks IE yang berarti hold and maintain dengan pilihan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT merekomendasikan beberapa alternatif strategi yang bisa dijalankan berupa 2 strategi SO, 2 strategi ST, 1 strategi WO , dan 2 strategi WT. prioritas strategi yang dihasilkan pada analisis QSPM menyarankan 212 Mart untuk melakukan perekrutan anggota atau investor baru sebagai konsumen sasaran serta mitra bisnis dalam rangka peningkatan performa 212 Mart.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Strategi Bisnis Minimarket 212 Martid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMinimarketid
dc.subject.keywordQSPMid
dc.subject.keywordRitelid
dc.subject.keywordStrategiid
dc.subject.keywordSWOTid
dc.subject.keywordMinimarketid
dc.subject.keywordQSPMid
dc.subject.keywordRetailid
dc.subject.keywordStrategyid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record