Potensi Penghematan Listrik Sistem RAS (Recirculating Aquaculture System) pada Budidaya Belut Monopterus albus.

Abstract

Berkembangnya teknologi budidaya belut Monopterus albus dalam air memungkinkan menggunakan sistem resirkulasi (RAS) yang hemat lahan dan air. Teknologi RAS memerlukan energi listrik selama prosesnya. Upaya untuk mengurangi penggunaan listrik dapat dilakukan penghentian sementara aliran air mengingat belut merupakan spesies air-breather. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efek penghentian secara berkala resirkulasi air dalam sistem RAS terhadap kelangsungan hidup dan status fisiologis belut (Monopterus albus). Perlakuan yang diuji adalah penghentian resirkulasi air pada RAS belut selama 0 jam (A), 6 jam pada siang hari (B), 12 jam pada siang hari (C), 18 jam pada siang sampai pagi hari (D), dan 18 jam pada malam sampai sore hari (E). Selama 60 hari pemeliharaan, belut diberi pakan berupa cacing darah beku sebanyak 2% dari total biomassa. Hasil menunjukkan bahwa penghentian resirkulasi air yang semakin lama tidak mempengaruhi kelangsungan hidup belut dengan kisaran 39,67 – 62,13%. Namun berdasarkan respons fisiologis kondisi belut lebih baik pada penghentian 6 jam sehingga dapat dilakukan penghematan listrik 25% pada budidaya belut dalam sistem RAS.

The development of cultivation technology allows the rearing of eels Monopterus albus in water using a recirculation system (RAS) that saves land and water. RAS technology requires electrical energy during its process. Efforts to reduce electricity usage can be done by temporarily stopping the flow of water considering that eels are an air-breather species. The aim of this study was to examine the effects of periodic cessation of water recirculation in RAS on eel survival and its physiological status. The treatments tested were water flow stoppage on RAS for 0 hours (A), 6 hours (B), 12 hours (C), 18 hours at noon to early morning (D), and 18 hours at night until afternoon (E). During 60 days of rearing eels, the eels were fed on frozen blood worms as much as 2% of the total biomass. The results showed that the treatments did not affected on survival rate of the eel. However, based on the physiological response of the eel's blood, the eels were in better condition at six hours of stoppage so that electricity savings of 25% can be made in eel cultivation in the RAS system.