Daya Dukung Biofisik Sub Daerah Aliran Sungai Ciujung Hulu, Provinsi Banten
Date
2021Author
Naitkakin, Egidius
Rachman, Latief Mahir
Hidayat, Yayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan lahan yang tidak berdasarkan aspek-aspek konservasi menyebabkan terjadinya degradasi dan kerusakan pada sumberdaya alam seperti hutan, lahan dan air sehingga mempengaruhi status daya dukung Daerah Aliran Sungai. Perubahan daya dukung biofisik DAS secara nyata berdampak pada bencana alam seperti banjir yang terjadi di tengah dan hilir DAS, kekeringan di musim kemarau, penurunan kualitas air, bertambahnya lahan kritis. Ekosistem DAS wilayah hulu memiliki fungsi perlindungan terhadap DAS sehingga seluruh aktivitas pada wilayah tersebut memberi dampak terhadap lingkungan, manusia dan makluk hidup lainnya pada seluruh wilayah DAS. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) mengakaji daya dukung biofisik wilayah hulu DAS Ciujung; 2) mengkaji pola penggunaan lahan pada wilayah hulu DAS Ciujung; dan 3) memberi rekomendasi pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang sesuai dengan daya dukungnya.
Penentuan daya dukung biofisik Subdas Ciujung Hulu meliputi kondisi lahan dan tata air berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.61/menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Penentuan kondisi lahan meliputi lahan kritis berdasarkan parameter dari Perdirjen BPDAS PS Nomor P.4/V-SET/2013; persentase penutupan vegetasi berdasarkan analisis peta tutupan lahan dan indeks erosi. Kondisi tata air meliputi koefesien regim aliran, koefesien aliran tahunan, muatan sedimen, kejadian banjir dan indeks peggunaan air.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi biofisik wilayah hulu DAS Ciujung tergolong dalam kategori sangat buruk dengan nilai 140,5. Rendahnya daya dukung disebabkan oleh semua faktor penentu status daya dukung biofisik DAS sehingga segera dipulihkan. Pola penggunaan lahan Subdas Ciujung Hulu periode 2013-2017 terjadi perubahan dengan pola perubahan yang dominan terjadi yaitu dari penggunaan lahan hutan dan semak belukar menjadi lahan budidaya pertanian, perkebunan dan pemukiman. Luas lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya pertanian 50.549,785 ha, luas perkebunan 1.860,20 ha dan pemukiman 2.805,388 ha. Hasil evaluasi penggunaan lahan eksisting terhadap rencana pola ruang menunjukkan bahwa 82,19% penggunaan lahan Subdas Ciujung Hulu belum mengikuti arahan yang telah ditetapkan Pemerintah Propinsi Banten. Hasil evaluasi penggunaan lahan eksisting terhadap kelas kemampuan lahan menunjukkan bahwa 79% penggunaan lahan sesuai dengan kelas kemampuan lahan dan 15,55% tidak sesuai dengan kelas kemampuan lahan. Namun kurangnya manajemen pemanfaatan lahan menyebabkan laju erosi yang tinggi sehingga menyebabkan degradasi dan lahan kritis. Penerapan sistem agroforestry dan pembuatan teras bangku serta pengembalian fungsi kawasan pada kawasan lindung hendaknya dilaksanakan untuk meningkatkan status daya dukung wilayah hulu DAS Ciujung.
Collections
- MT - Agriculture [3778]