Evaluasi Program Pencegahan Kecelakaan Kendaraan di PT Freeport Indonesia
Abstract
PT Freeport Indonesia (PT FI) menggunakan kendaraan ringan sebagai salah satu sarana transportasi karyawan melakukan aktifitasnya untuk menunjang kegiatan pertambangan. PT FI menerapkan aturan yang ketat untuk mencegah kecelakaan kendaraan. Pada kenyataannya angka kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan tercatat masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI; (2) merumuskan perencanaan yang tepat untuk menurunkan jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI; (3) memberikan rekomendasi yang akan dilakukan oleh manajemen PT FI untuk menurunkan jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI. Penelitian ini menggunakan jenis sumber data primer dan sekunder. Data sekunder dari data laporan kencelakaan kendaraan dikelompokkan menggunakan Contributory Factor Interaction Model (CFIM) untuk mengidentifikasi faktor penyebab keceakaan. Selanjutnya dilakukan identifikasi perencanaan perbaikan program menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI adalah akibat perilaku tidak aman pengemudi. Perencanaan yang paling tepat untuk menurunkan jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI adalah perencanaan sumberdaya manusia dengan memberikan pelatihan peningkatan softskill dan hardskill pada pengemudi. Berdasarkan faktor yang memengaruhi dan hasil AHP, perencanaan yang paling tepat sebagai rekomendasi menurunkan kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan kepada manajemen PT FI adalah dengan menerapkan perencanaan sumberdaya manusia jangka pendek dan jangka panjang. Implikasi manajerial dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan program pencegahan kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI dengan menerapkan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek dilakukan melalui pelatihan peningkatan softskill dan hardskill pada pengemudi yang bersiko dari hasil identifikasi pengawas dan sweeping petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Perencanaan jangka panjang dilakukan dengan memberikan pelatihan peningkatan softskill dan hardskill pada seluruh pengemudi setiap perpanjangan lisensi tiga tahunan. Saran, agar petugas K3 dilapangan lebih konsisten untuk melakukan input informasi-informasi yang seharusnya dilaporkan. Hasil investigasi pada ISIIR saat ini hanya sebagian saja yang diinput pada IMS, sehingga informasi causal faktor hasil investigasi kecelakaan tidak bisa didapatkan secara keseluruhan sebagai dasar untuk keakuratan perencanaan pencegahan kecelakaan. PT Freeport Indonesia (PT FI) menggunakan kendaraan ringan sebagai salah satu sarana transportasi karyawan melakukan aktifitasnya untuk menunjang kegiatan pertambangan. PT FI menerapkan aturan yang ketat untuk mencegah kecelakaan kendaraan. Pada kenyataannya angka kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan tercatat masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI; (2) merumuskan perencanaan yang tepat untuk menurunkan jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI; (3) memberikan rekomendasi yang akan dilakukan oleh manajemen PT FI untuk menurunkan jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI. Penelitian ini menggunakan jenis sumber data primer dan sekunder. Data sekunder dari data laporan kencelakaan kendaraan dikelompokkan menggunakan Contributory Factor Interaction Model (CFIM) untuk mengidentifikasi faktor penyebab keceakaan. Selanjutnya dilakukan identifikasi perencanaan perbaikan program menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI adalah akibat perilaku tidak aman pengemudi. Perencanaan yang paling tepat untuk menurunkan jumlah kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI adalah perencanaan sumberdaya manusia dengan memberikan pelatihan peningkatan softskill dan hardskill pada pengemudi. Berdasarkan faktor yang memengaruhi dan hasil AHP, perencanaan yang paling tepat sebagai rekomendasi menurunkan kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan kepada manajemen PT FI adalah dengan menerapkan perencanaan sumberdaya manusia jangka pendek dan jangka panjang. Implikasi manajerial dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan program pencegahan kecelakaan akibat pengoperasian kendaraan ringan di PT FI dengan menerapkan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek dilakukan melalui pelatihan peningkatan softskill dan hardskill pada pengemudi yang bersiko dari hasil identifikasi pengawas dan sweeping petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Perencanaan jangka panjang dilakukan dengan memberikan pelatihan peningkatan softskill dan hardskill pada seluruh pengemudi setiap perpanjangan lisensi tiga tahunan. Saran, agar petugas K3 dilapangan lebih konsisten untuk melakukan input informasi-informasi yang seharusnya dilaporkan. Hasil investigasi pada ISIIR saat ini hanya sebagian saja yang diinput pada IMS, sehingga informasi causal faktor hasil investigasi kecelakaan tidak bisa didapatkan secara keseluruhan sebagai dasar untuk keakuratan perencanaan pencegahan kecelakaan.
Collections
- MT - Business [1573]