| dc.description.abstract | Risollaku merupakan salah satu UMKM di wilayah Bogor Barat yang
memproduksi kue risoles yang dijadikan makanan olahan beku. Dalam menjalankan
usahanya, Risollaku memiliki kendala dalam memperkirakan jumlah permintaan dan
produksi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengatasi permasalahan permintaan
pada UMKM Risollaku. Penelitian ini menggunakan data permintaan dari bulan Juli
2019-Oktober 2020 yaitu pada masa sebelum pandemi hingga saat pandemic
berlangsung. Berdasarkan hasil analisis, kedua kondisi tersebut memiliki hasil yang
sama dalam perbandingan tingkat penjualan. Hasil penelitian menujukkan bahwa
metode yang paling tepat digunakan untuk meramalkan permintaan adalah metode
trend analysis karena memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil yaitu sebesar 16%
untuk masa sebelum pandemi dan 21% untuk masa setelah adanya pandemi.
Perencanaan agregat dilakukan dengan menggunakan data ramalan permintaan saat
pandemi dan diperoleh hasil bahwa strategi perencanaan agregat yang paling tepat
adalah strategi pengendalian jumlah persediaan. Strategi ini menghasilkan biaya
yang paling rendah yaitu sebesar Rp102.172.774 untuk periode 12 bulan ke depan.
Kata kunci: Peramalan, permintaan, time series, perencanaan agregat, Risollaku | id |
