Kajian Peluang Produksi Bersih Pengolahan Gula Semut Kelapa (Studi Kasus di Koperasi Wanita Srikandi, Purworejo)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan produksi bersih pada industri gula semut kelapa. Tahapan penelitian meliputi identifikasi limbah, identifikasi alternatif produksi bersih, analisis kelayakan (teknis, finansial, dan lingkungan) pada penerapan produksi bersih, dan penentuan prioritas penerapan produksi bersih dengan metode MPE. Rantai proses produksi gula semut terdiri dari : (1) petani membuat gula semut dan gula cetak dari nira kelapa; (2) pengepul menerima gula semut dari petani dan membuat gula semut dari gula cetak; (3) pabrik pusat mengolah lebih lanjut gula semut dari pengepul. Hasil identifikasi limbah berupa kotoran dalam nira, abu sisa pembakaran, terbentuknya inti kristal, loss energy, kadar air gula semut tinggi, ampas parutan kelapa, dan ceceran gula. Alternatif produksi bersih yang direkomendasikan adalah pemanfaatan abu menjadi pupuk (PBP 0.0102 tahun dan B/C 98.11), mengganti bahan tungku (PBP 0.042 tahun dan B/C 240), modifikasi peralatan pengeringan (PBP 0.32 tahun dan B/C 21.73), mengganti bahan proses di petani gula cetak (PBP 0.026 tahun dan B/C 38.48), menyediakan mesin penepung gula semut (PBP 0.094 tahun dan B/C 36), dan perbaikan/modifikasi peralatan pengayakan, pengeringan, dan pengemasan (PBP 0.072 tahun dan B/C 66.4). Prioritas penerapan produksi bersih adalah perbaikan dan modifikasi peralatan pengayakan, pengeringan, dan pengemasan. This study aims to observe the application of cleaner production in coconut palm
sugar industry. Stages of the research include waste identification, cleaner
production alternative identification, feasibility analysis (technical, financial, and
environmental) toward the application of cleaner production, and priority of
cleaner production determined by Exponential Comparison Method (ECM). The
cycles of coconut palm sugar production process are including: (1) farmers make
coconut palm sugar and coconut sugar of nira water; (2) collector received
coconut palm sugar from farmers and make it of coconut sugar; (3) main factory
further process it from collector. Results of waste identification show debris in the
sap, ash from combustion residue, formation of crystal core, loss energy, high
coconut palm sugar water content, grated coconut pulp, and scattered sugar. The
suggested alternatives are ash utilization into fertilizer (PBP 0.0102 years and B/C
98.11), replacing furnace materials (PBP 0.042 years and B/C 240), drying
equipment modification (PBP 0.32 years and B/C 21.73), replacing materials in
coconut sugar process (PBP 0.026 years and B/C 38.48), providing a pulverization
machine (PBP 0.094 years and B/C 36), and repair/modification of filtering,
drying, and packaging equipment (PBP 0.072 years and B/C 66.4). The priorities
of cleaner production application are improvement and modification of filtering,
drying, and packaging equipment.