Struktur Komunitas dan Deteksi Spesies Invasif dari Filum Echinodermata antara Perairan Pelabuhan Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu Menggunakan DNA Lingkungan (eDNA).

Abstract

Kapal laut merupakan sarana transportasi penting dalam menghubungkan antara lokasi, perpindahan orang dan pengiriman logistik yang memberikan keuntungan ekonomi, namun juga dapat menjadi perpindahan biodiversitas di suatu ekosistem. Perjalanan kapal akan memindahkan organisme melalui proses air ballast yang dapat berdampak buruk pada suatu ekosistem, jika organisme yang diintroduksi tersebut bersifat invasif. Filum Echinodermata memiliki persebaran yang luas sehingga dapat berpotensi menjadi spesies invasif, namun belum banyak dikaji di perairan utara Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur komunitas dan mendeteksi spesies invasif dari filum Echinodermata menggunakan teknik DNA Lingkungan di Pulau Harapan, Pulau Untung Jawa serta Pelabuhan Tanjung Priok. Identifikasi sampel mendapatkan Echinodermata sebanyak 50 spesies. Indeks struktur komunitas menunjukan komunitas Echinodermata di Pulau Untung Jawa dan Pelabuhan Tanjung Priok dalam keadaan stabil, sedangkan di Pulau Harapan tertekan. Hasil uji statistik ANOVA dan ANOSIM menunjukan bahwa perbedaan lokasi penelitian memiliki pengaruh terhadap tingkat keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi spesies Echinodermata yang ditemukan. Spesies introduksi yang paling banyak ditemukan pada penelitian berada di Pulau Harapan sebanyak 32 spesies. Spesies Echinodermata yang berstatus invasif secara global ditemukan di Pulau Harapan yaitu spesies Acanthaster planci dan Asterias amurensis.