dc.description.abstract | Jeruk siam dan keprok merupakan komoditas hortikultura yang digemari masyarakat Indonesia sehingga permintaannya sangat tinggi. Salah satu sentra produksi jeruk di Indonesia yaitu Provinsi Sumatera Utara, namun dalam dasawarsa terakhir tingkat produksinya menurun drastis yang dapat mempengaruhi tingkat produksi jeruk nasional. Penelitian ini bertujuan mengkaji produksi jeruk di Sumatera Utara dan mengetahui masalah penyakit yang sering ditemukan di lapangan. Pengamatan penyakit dilakukan di Kecamatan Dolat Rayat dan Merek, Kabupaten Karo pada bulan April sampai Juni 2020. Data sekunder dikumpulkan dari beberapa sumber seperti internet dan badan statistik tingkat provinsi dan nasional. Produksi jeruk di Sumatera Utara mengalami penurunan dalam periode 2010-2019 yang menjadikan peringkat provinsi ini dari penghasil jeruk terbesar pertama tahun 2010 menjadi ketiga di Indonesia pada tahun 2019 di bawah Provinsi Jawa Timur dan Bali. Produksi jeruk di Kabupaten Karo sebagai sentra tanaman jeruk terbesar berperan penting dalam produksi jeruk Sumatera Utara. Kecamatan Dolat Rayat dan Merek merupakan kecamatan yang mengalami peurunan produksi jeruk secara drastis di Kabupaten Karo. Faktor yang berpengaruh pada tingkat produksi jeruk antara lain letusan gunung berapi, cara budidaya, konversi lahan untuk komoditas lain seperti kopi dan permasalahan organisme pengganggu tanaman. Berdasarkan survei di pertanaman jeruk, penyakit jeruk yang sering ditemukan adalah penyakit kanker jeruk, huanglongbing, cendawan jelaga, dan kudis. Penyakit kanker jeruk memiliki kejadian penyakit yang tinggi di kedua lokasi pengamatan. Cendawan jelaga dan kudis merupakan penyakit dengan kejadian tertinggi di dua kecamatan. Penyakit huanglongbing merupakan penyakit yang paling rendah kejadian dan keparahannya dibandingkan dengan penyakit lain di kedua kecamatan tersebut. | id |