Analisis Daerah Rawan Banjir pada DAS Krukut Berbasis Sistem Informasi Geografis
Abstract
Indonesia merupakan negara yang sering mengalami bencana alam seperti banjir. Banjir dapat berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi, kerusakan material, kerusakan lingkungan dan kerusakan warisan budaya. Penanggulangan banjir perlu dilakukan untuk mengurangi dampak banjir yang begitu merugikan. Penanggulangan banjir dapat dilakukan dengan memetakan daerah rawan banjir dengan kajian Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Metode penelitian berupa metode deskriptif yang terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data awal dan data lanjutan. Proses identifikasi wilayah rawan banjir menggunakan metode skor (scoring). Faktor yang mempengaruhi kerawanan adalah faktor curah hujan, kemiringan lereng, sungai dan tutupan lahan, jenis tanah dan ketinggian lahan. Berdasarkan hasil skor, Jakarta Pusat memiliki kelas kerawanan banjir kategori rendah seluas 846.03 ha (17.89%), kelas kerawanan banjir sedang seluas 3886.17 ha (82.11%). Jakarta Selatan memiliki kelas kerawanan banjir rendah seluas 4920.99 ha (35.67%) dan kelas kerawanan banjir sedang seluas 8874.90 ha (64.33%). Indonesia is a country that often experiences natural disasters such as floods. Floods can have an impact on social, economic life, material damage, environmental damage, and damage to cultural heritage. Flood countermeasures need to be done to reduce the adverse effects of flooding. Flood countermeasures can be done by mapping flood-prone areas using Geographic Information System (GIS) of ArcGIS software. The research method is a descriptive method consisting of data collection, initial data processing, and advanced data. The process of identifying flood-prone areas uses the scoring method. Factors that influence vulnerability are rainfall, slope, river and land cover, soil type, and land elevation. From scoring result, Central Jakarta has a moderate category of flood hazard category was 846.03 ha (17.89%), and a high flood hazard class was 3886.17 ha (82.11%) . South Jakart has a low flood hazard class in South Jakarta is 4920.99 ha (35.67%), and the moderate flood hazard class is 8874.90 ha (64.33%).