dc.contributor.advisor | Nirmala, Kukuh | |
dc.contributor.author | Kanglinangkung, Ajab Ageng | |
dc.date.accessioned | 2021-01-21T10:16:47Z | |
dc.date.available | 2021-01-21T10:16:47Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105354 | |
dc.description.abstract | Teritip merupakan inveterbrata yang masuk ke dalam gologan crustacea dan termasuk ke dalam biota biofouling. Banyaknya penggunaan TBT dan tembaga sebagai bahan antifouling yang merupakan bahan yang berbahaya bagi lingkungan maka mendorong terciptanya bahan antifouling dari bahan alami yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek penambahan senyawa antifouling (Terpenoid) terhadap jumlah dan biomassa teritip yang menempel pada substrat yang di tenggelamkan di Pelabuhan Dermaga Muara Angke. Setiap subtrat yang di lapisi formula antifouling, menggunakan dosis yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan pertama terdiri dari kontrol yang menggunakan cat tanpa campuran senyawa terpenoid dan tiga perlakuan lainnya yang menggunakan tambahan senyawa terpenoid dengan dosis masing-masing 40, 50, dan 60 ml. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil terbaik yang di peroleh menggunakan formula dengan tambahan senyawa terpenoid sebanyak 60 ml yang menunjukkan jumlah dan bobot teritip yang paling rendah. | id |
dc.description.abstract | Teritip is an inveterbrata that is included in the crustacean field and is
included in the biofouling biota. The large number of uses of TBT and copper as
anti-fouling materials which are harmful to the environment encourages the
creation of anti-fouling materials from natural, environmentally friendly materials.
This study aims to determine the effect of the addition of antifouling compounds
(Terpenoids) on the amount and biomass of trite attached to the substrate submerged
in Muara Angke Harbor. Each substrate is coated with an antifouling formula, using
a different dosage. This study used a completely randomized design with four
treatments and six replications. The first treatment consisted of control using paint
without a mixture of terpenoid compounds and three other treatments that used
additional terpenoid compounds with doses of 40, 50, and 60 ml, respectively. The
results of this study indicate that the best results are obtained using a formula with
the addition of 60 ml of terpenoid compounds, which shows the lowest number and
weight of teritip | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Analisis Pemanfaatan Senyawa Terpenoid Sebagai Antifouling Agent untuk Menekan Pertumbuhan Teritip (Balanus sp.) | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Teritip | id |
dc.subject.keyword | biofouling | id |
dc.subject.keyword | antifouling | id |
dc.subject.keyword | Terpenoid | id |