Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Endofit serta Senyawa Bioaktif yang dihasilkan sebagai Pengendali Pertumbuhan Fusarium proliferatum
View/Open
Date
2020Author
Ernia, Rima
Mubarik, Nisa Rachmania
Sudirman, Lisdar Idwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan tanaman hortikultura yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Faktor penurunan produksi bawang merah salah
satunya penyakit layu yang disebabkan oleh serangan F. proliferatum. Serangan F.
proliferatum menyebabkan bawang merah mengalami kematian hingga 62.2%.
Fusarium proliferatum menyerang pada fase pertumbuhan tanaman yang ditandai
warna akar menjadi coklat kekuningan, terbentuk nekrotik, lembab, mudah hancur
dan membuat umbi busuk sehingga menyebabkan penurunan hasil panen. Upaya
pengendalian F. proliferatum umumnya menggunakan pestisida sintetis, namun
keberadaannya di lingkungan dapat merugikan, berbahaya bagi manusia akibat
residu yang tertinggal pada tumbuhan dan resistensi patogen. Pengendalian secara
hayati F. proliferatum yaitu menggunakan agens biologi misalnya bakteri endofit.
Bakteri endofit diketahui memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa
bioaktif anticendawan yang efektif melawan patogen tanaman seperti bawang
merah, jagung, padi, dsb. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi
dan melakukan karakterisasi bakteri endofit penghasil senyawa bioaktif yang dapat
menghambat pertumbuhan F. proliferatum.
Isolat bakteri endofit dan cendawan patogen F. proliferatum menggunakan
isolat hasil penelitian sebelumnya dengan kode ABP5.2, BBP5.2, DBP4.1, dan
DBP4.2. Metode yang digunakan mencakup 1) uji hambatan bakteri endofit
terhadap F. proliferatum, 2) uji hipersensitivitas, patogenisitas, dan hemolisis, 3)
identifikasi isolat terpilih berdasarkan gen 16S rRNA, 4) ekstraksi senyawa bioaktif
dari bakteri endofit, 5) uji aktivitas anticendawan ekstrak kasar, 6) fraksinasi
senyawa antimikrob dari bakteri endofit potensial, 7) uji bioautografi senyawa
antimikrob, serta 8) identifikasi senyawa antimikrob dengan GC-MS.
Isolat bakteri endofit asal tanaman bawang merah ABP5.2, BBP5.2, dan
DBP4.1 memiliki aktivitas penghambatan terhadap F. proliferatum serta tidak
bersifat patogen bagi manusia dan tanaman. Isolat ABP5.2 terindentifikasi
memiliki kemiripan dengan Pseudomonas aeruginosa, sedangkan isolat BBP5.2
dan DBP4.1 memiliki kemiripan dengan Myroides profundi. Isolat BBP5.2 mampu
menekan pertumbuhan cendawan patogen tertinggi yaitu sebesar 68.15% melalui
mekanisme antibiosis secara langsung yaitu produksi senyawa anticendawan.
Berdasarkan analisis Gas Chromathography Mass Spectrophotometry, senyawa
yang dihasilkan ekstrak kasar dari isolat BBP5.2 antara lain Hexadecanoic acid, 9-
octadecenoic acid, linoleic acid dan piperine.