Show simple item record

dc.contributor.advisorPriosoeryanto, Bambang Pontjo
dc.contributor.advisorGunanti
dc.contributor.advisorHarlina, Eva
dc.contributor.authorSandriya, Ardi
dc.date.accessioned2021-01-08T13:21:19Z
dc.date.available2021-01-08T13:21:19Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105157
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol daun keladi tikus Typhonium flagelliforme sebagai terapi penyakit tumor. Penelitian ini menggunakan enam ekor mencit yang telah diinduksi karsinogen 7.12- dimetilbenz(α)anthracene (DMBA). Mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberi plasebo (KK) dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus (KE). Pengamatan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Massa tumor dari kedua kelompok mencit dikoleksi dan difiksasi dalam Neutral Buffered Formalin (NBF) 10 %. Perlakuan dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatologi yang diwarnai pewarna Hematoksilin- Eosin (HE) dan imunohistokimia menggunakan antibodi proliferating cell nuclear antigen (PCNA) dan Caspase-3. Hasil penelitian menunjukkan gambaran makroskopik permukaan kulit pada daerah tumbuhnya tumor mengalami alopesia, tumbuh benjolan berwarna kemerahan dan keropeng. Kedua kelompok mencit memiliki berat badan dan diameter tumor fluktuatif setiap minggunya. Gambaran mikroskopik menunjukkan benjolan massa tumor yang terbentuk terdiri atas tiga jenis tumor yaitu anaplastic carcinoma (16.7 %), fibrosarcoma (16.7 %) dan squamous cell carcinoma (66.6 %). Ketiga tumor digolongkan dalam diferensiasi baik 33.4 %, diferensiasi sedang 33.4 %, diferensiasi buruk 16.7 %, dan tidak berdiferensiasi 16.7 %. Laju pertumbuhan tumor selaras dengan tingkat diferensiasi. Tumor yang bermetastasis sebanyak 50 % dan tidak bermetastasis sebanyak 50 %. Terdapat penurunan rataan indeks mitosis dan angiogenesis yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan nilai positivitas dan intensitas warna PCNA dan Caspase-3 yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus dapat menghambat pertumbuhan tumor, dan sediaan ini dapat dikembangkan dan digunakan sebagai bahan terapi tumor.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Biomedic Scienceid
dc.titleAktivitas Antitumor Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) pada Mencit yang Diinduksi dengan 7.12- dimetilbenz(α)anthracene (DMBA).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekstrak etanolid
dc.subject.keyworddaun keladi tikusid
dc.subject.keywordin vivoid
dc.subject.keywordmencitid
dc.subject.keywordtumor.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record