Show simple item record

dc.contributor.advisorWijaya, C. Hanny
dc.contributor.advisorBolling, Bradley W.
dc.contributor.advisorPrangdimurti, Endang
dc.contributor.authorNapitupulu, F. Irena R.
dc.date.accessioned2021-01-05T03:34:47Z
dc.date.available2021-01-05T03:34:47Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105130
dc.description.abstractBuah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan rempah dengan flavor unik yang tumbuh di Sumatera Utara, sering digunakan sebagai bumbu masakan tradisional dan dikenal oleh masyarakat setempat memiliki khasiat bagi kesehatan. Berbagai studi menunjukkan potensi andaliman sebagai ingredien pangan fungsional. Potensi buah andaliman belum terdokumentasikan dan termanfaatkan dengan memadai sehingga dikhawatirkan dapat mengakibatkan penggerusan biodiversitas tanaman lokal Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan penelusuran potensi buah andaliman di tiga kabupaten penghasil andaliman terbesar di Sumatera Utara, yaitu Dairi, Tobasa, dan Simalungun. Tiga varietas andaliman yaitu varietas Simanuk, Sihorbo, dan Simangkok dapat diidentifikasi. Ketiga varietas ini memiliki morfologi buah, perdu, dan aroma buah yang berbeda. Pemanfaatan andaliman yang dilakukan di tingkat petani masih sebatas dijual segar ke pengumpul yang selanjutnya didistribusikan ke Medan, Pekanbaru, dan Jakarta. Pengujian bioaktivitas ekstrak andaliman, baik yang diperoleh dari andaliman segar maupun olahan, dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test dilakukan sebagai uji pendahuluan screening ekstrak yang digunakan pada analisis berikutnya. Sampel andaliman varietas Simanuk asal Dairi sebanyak tiga sampel mewakili setiap perlakuan pengolahan awal terpilih dari 18 jenis sampel yang diuji. Uji bioaktivitas secara in vitro dilakukan terhadap sel kanker kolon HCT-116, WiDr, dan sel Vero sebagai pembanding dengan menggunakan analisis 3-(4,5- dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT). Tahapan ini untuk membuktikan kemampuan andaliman dalam menghambat proliferasi sel kanker kolon sehingga dapat mendukung hipotesis bahwa buah andaliman dapat membantu mencegah penyakit degeneratif kanker kolon. Ekstrak etanol dari sampel dengan perlakuan pengeringan oven memiliki nilai bioaktivitas tertinggi di antara ketiga sampel uji dengan IC50 95.63 dan 94.64 μg/mL, masing-masing untuk sel WiDr dan HCT-116. Mekanisme yang mendasari penghambatan sel kanker kolon ini dipelajari melalui ekspresi gen Bcl-2 dan Bax sebagai gen penanda anti-apoptosis dan pro-apoptosis, serta ekspresi gen Ki-67 sebagai penanda aktivitas proliferasi sel menggunakan instrumen Real Time Polymerase Chain Reaction. Peran apoptosis sebagai salah satu mekanisme yang mendasari penghambatan pada sel kanker kolon WiDr dan HCT-116 yang diuji terkonfirmasi dengan diperolehnya rasio Bax dan Bcl-2 lebih dari 1 (Bax/Bcl-2 >1) pada perlakuan ekstrak andaliman dimulai dari konsentrasi setengah IC50 (½D), masing-masing sebesar 47.81 dan 47.41 μg/mL untuk sel WiDr dan HCT-116. Akan tetapi, ekspresi apoptosis ini tidak linier dengan dosis perlakuan. Pada ½D ekspresi gen apoptosis Bax maupun rasio Bax/Bcl-2 lebih tinggi dibandingkan 1D dan 2D. Pewarnaan Hoechst pada sel WiDr juga menunjukkan ciri apoptosis pada perlakuan 1D dan ½D. Ekspresi gen penanda proliferasi Ki-67 pada sel WiDr menunjukkan fenomena yang sejalan, konsentrasi perlakuan ½D memberikan ekspresi yang paling rendah. Fenomena serupa tidak terjadi pada sel HCT-116. Perbedaan ekspresi pada kedua jenis sel ini diduga akibat iii perbedaan stadium asal kedua sel kanker kolon yang menyebabkan perbedaan histologis dan jalur mutasi. Pada tahap terakhir penelitian dipelajari kemampuan ekstrak andaliman dalam menghambat disfungsi intestinal barrier dengan menggunakan monolayer sel Caco-2 yang terdiferensiasi dan telah distimulasi oleh sitokin inflamasi. Mekanisme ekstrak andaliman dalam mempengaruhi permeabilitas saluran cerna secara fisik dapat dipelajari dapat dipelajari dengan menggunakan model ini. Peningkatan permeabilitas dapat mempengaruhi translokasi endotoksin dan komponen pro-inflamasi dalam saluran cerna yang menyebabkan penyakit kronis, salah satunya adalah penyakit kanker kolon. Ekstrak etil asetat dan etanol andaliman kering pada konsentrasi 380 μg/mL terbukti dapat menghambat disfungsi intestinal barrier pada sel Caco-2 dengan meningkatkan nilai transepithelial electrical resistance dan menghambat translokasi molekul fluorescein isothiocyanate-dextran dan lucifer yellow melalui membran uji. Senyawa yang diduga berperan pada aktivitas ini adalah senyawa dari kelompok sanshool. Akan tetapi, hasil pengamatan menunjukkan bahwa hidroksi-alfasanshool dan hidroksi-beta-sanshool pada konsentrasi 5 μg/mL tidak memiliki bioaktivitas terhadap sel uji. Senyawa yang muncul pada waktu retensi 13.6 menit pada kromatogram HPLC diduga senyawa hidroksi-γ-isosanshool, yang berperan pada bioaktivitas ekstrak andaliman.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFood Scienceid
dc.titlePotensi Pemanfaatan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) sebagai Ingredien Pangan Fungsional Pencegah Kanker Kolon.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordandalimanid
dc.subject.keywordWiDrid
dc.subject.keywordHCT-116id
dc.subject.keywordCaco-2id
dc.subject.keywordkanker kolonid
dc.subject.keywordingredien fungsionalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record