dc.description.abstract | Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas udang budidaya dengan total produksi 488.019 ton pada tahun 2016 di Indonesia. Udang vaname dibudidaya dengan sistem semi intensif hingga super intensif sehingga keberhasilan budidaya sangat bergantung kepada kondisi lingkungan. Benih udang yang digunakan berukuran PL10 dan dipelihara dengan padat tebar 160 ekor/m2. Benih tersebut dipelihara selama 66 hingga 91 hari. Parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, pH, DO, TAN, nitrit, nitrat, ammonium, phospat, kalsium, magnesium, CO3, HCO3, TOM, dan plankton. Sampling bobot udang dilaksanakan dengan frekuensi 7 hari sekali. Tingkat kelangsungan hidup didapat dengan membagi jumlah udang total yang dipanen per kolam dibagi dengan jumlah udang yang ditebar per kolam dengan satuan %. Berdasarkan hasil panen, TKH tertinggi pada tambak 7 yaitu 100,6 %, PBH tertinggi pada tambak 4 yaitu 0,276 g/hari, RKP tertinggi pada tambak 6 yaitu 1,177, Kinerja produksi total tertinggi pada tambak 2 dengan produktivitas 29.690 kg/Ha, dan tambak 5 memiliki kinerja produksi yang terendah dengan 10.972 kg/Ha. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap Pertumbuhan Bobot Harian (PBH) yaitu pH, CO3, Ca, dan Mg sedangkan parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) yaitu pH, DO, dan CO3. | id |