| dc.description.abstract | Angka deforestasi hutan Indonesia masih cukup tinggi meskipun terdapat instrumen FLEGT (Forest Law Enforcement Governance and Trade), namun masih dijumpai kelemahan pembuktian akurat asal-usul geografis kayu, sehingga perlu dikembangkan metode investigasi berbasis genetika molekuler atau teknologi DNA yang tidak dapat dimanipulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan isolasi DNA kayu eboni (Diospyros celebica Bakh.) dengan menggunakan metode CTAB melalui beberapa modifikasi penggerusan. Uji kualitas dengan elektroforesis dan uji kuantitas dengan Nanophotometer. Isolasi DNA core kayu jenis eboni menunjukkan beberapa hasil DNA yang tervisualisasi dengan cukup baik pada gel, namun beberapa sampel juga masih menunjukkan sapuan (smear) yang cukup tebal. Uji kuantitas menunjukkan perlakuan M1 dan M5 memiliki rerata nilai konsentrasi lebih banyak (86.74 ng/μL dan 83.63 ng/μL). Adapun sebanyak 7 dari 9 sampel (78%) perlakuan M5 memenuhi rentang nilai kemurnian 1.8 sampai 2.0 pada optical density ratio A260/A280. Keberhasilan ekstraksi DNA dari kayu membuka peluang pemanfaatan untuk analisis identifikasi kepastian jenis dan asal-usul geografisnya. | id |
