dc.description.abstract | Jagung merupakan bahan pangan terpenting setelah beras yang digunakan
sebagai sumber karbohidrat dan juga digunakan sebagai bahan baku industri dan
pakan ternak di Indonesia. Kedelai merupakan sumber protein yang baik dibanding
jenis kacang-kacangan yang lain. Kadar protein kedelai dapat mencapai 40%
dibandingkan kacang-kacangan yang lain yang memiliki kadar protein hanya 20
sampai 25%. Salah satu faktor penurunan produksi jagung yaitu karena adanya
serangan hama. Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) yang dikenal
sebagai ulat gerayak frugiperda (UGF) merupakan hama baru yang menyerang
tanaman jagung di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengamati biologi S.
frugiperda pada pakan yang berbeda di laboratorium. Larva diambil dari
pertanaman jagung di Situ Gede Bogor, kemudian dipelihara hingga menghasilkan
F2 dan F3. Larva dipelihara pada pakan daun jagung, sedangkan imago diberi pakan
larutan madu 10%. Penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan pemeliharaan dan
perbanyakan serangga, perbanyakan tanaman jagung dan kedelai, pengamatan
biologi S. frugiperda mulai dari telur, larva, pupa, dan imago pada dua jenis pakan
yang berbeda, dan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan Microsoft
Office Excel 2013 dan R Studio versi 1.2.5001 . Hasil penelitian menunjukkan lama
fase telur S. frugiperda 2-3 hari pada pakan jagung dan kedelai. Panjang dan berat
larva dan pupa yang diberi pakan jagung dan kedelai tidak berbeda nyata. Siklus
hidup S. frugiperda yang diberi pakan pada daun jagung lebih singkat dari pada S.
frugiperda yang diberi pakan pada daun kedelai. Imago UGF dapat bertelur di
jagung dan kedelai yang diamati dengan metode pilihan dan tanpa pilihan. | id |