| dc.description.abstract | Banana bunchy top disease yang disebabkan oleh infeksi BBTV
(Nanoviridae: Babuvirus) merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman
pisang. Penularan BBTV dapat terjadi melalui serangga vektor, yaitu kutudaun
Pentalonia nigronervosa (Hemiptera: Aphididae). Inang utama BBTV adalah
tanaman pisang (Musa paradisiaca), meskipun penelitian sebelumnya
menunjukkan potensi spesies tanaman lain sebagai inang BBTV. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui beberapa spesies tanaman sebagai inang BBTV.
Sebanyak 15 spesies tanaman dari 6 famili dipilih dalam percobaan ini yaitu,
Musa textilis (Musaceae); Heliconia stricta (Heliconiaceae); Alocasia brisbaensis,
Xanthosoma sagittifolium, Dieffenbachia seguine, Caladium bicolor, Colocasia
esculenta (Araceae); Alpinia purpurata, Alpinia galanga, Elettaria cardamomum,
Curcuma domestica, Zingiber officinale Linn. Var. rubrum., Zingiber officinale
Rosc. (Zingiberaceae); Canna indica (Cannaceae); dan Costus sp. (Costaceae).
Inokulasi BBTV mengikuti prosedur penularan standar, yaitu menggunakan 20
kutudaun per tanaman dengan periode makan akuisisi dan inokulasi masingmasing
24 jam dan 48 jam. Aktivitas makan kutudaun pada semua tanaman uji
ditentukan dengan mengukur ekskresi embun madu menggunakan tes Nynhidryn.
Gejala infeksi BBTV hanya muncul pada tanaman pisang, yaitu 24 hingga 45 hari
setelah inokulasi. Sekitar 2 bulan setelah inokulasi, sampel daun dari masingmasing
tanaman uji diambil untuk deteksi BBTV menggunakan PCR. Fragmen
DNA spesifik BBTV teramplifikasi hanya dari tanaman pisang dan abaka (M.
textilis). Namun, berdasarkan uji Ninhidrin beberapa tanaman, yaitu A.
brisbaensis, X. sagittifolium, D. seguine, C. bicolor, C. esculenta, dan Costus sp.
berpotensi menjadi sumber makanan untuk P. nigronervosa. Keberadaan tanaman
tersebut di sekitar tanaman pisang dapat meningkatkan peran kutudaun pisang
sebagai vektor BBTV. | id |
