Aktivitas Biologi dari Fraksi Minyak Atsiri Mentha piperita dan Syzygium aromaticumi terhadap Kumbang Kacang Tunggak, Callosobruchus maculatus (Fabricius) (Coleoptera: Bruchidae).
View/ Open
Date
2020Author
Myint, Kay Khinene
IHarahap, dham Sakti
Dadang
Metadata
Show full item recordAbstract
Callosobruchus maculatus merupakan salah satu hama utama dan umum pada komoditas biji-bijian yang disimpan dan dapat menyebabkan kerugian baik secara kuantitas maupan kualitas pada pertanaman kacang-kacangan. Penggunan insektisida sintetik untuk mengendalikan C. maculatus dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, lingkungan, dan menimbulkan resistensi pada serangga. Beberapa bagian tanaman memiliki sifat insektisida (mematikan serangga) sehingga dapat digunakan sebagai pengendalian alternatif terhadap C. maculatus. Insektisida yang berasal dari minyak atsiri aktif terhadap berbagai jenis serangga dan tidak menimbulkan residu racun pada produk yang diberi perlakuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fraksi paling aktif minyak atsiri cengkeh (Syzygium aromaticum) dan pepermin (Mentha piperita), mengevaluasi bioaktivitas dari minyak atsiri kasar dan fraksi aktifnya terhadap C. maculatus. Data pengamatan meliputi tingkat kematian serangga, fraksi aktif dari masing-masing minyak atsiri, tingkat penghambatan oviposisi, aktivitas ovicidal (mematikan telur), dan tingkat kesuburan telur yang dihasilkan dari uji mortalitas.
M. piperita fraksi n-hexane (Mnf) dan S. aromaticum fraksi n-hexane (Snf) menunjukkan tingkat toksisitas yang lebih tinggi dibandingkan minyak atsiri kasarnya terhadap C. maculatus. Nilai LD95 masing-masing untuk Mnf dan minyak atsiri kasar M. piperita berturut-turut 0.045ml/l dan 0.057ml/l ruang fumigasi. Nilai LD95 S. aromaticum fraksi n-hexane adalah 0.057 ml/l ruang fumigasi sedangkan untuk minyak atsiri kasarnya sebesar 0.079 ml/l ruang fumigasi. Nilai dosis efektif dari fraksi n-hexane kedua minyak atsiri menunjukkan hasil yang efektif pada pengujian penghambatan oviposisi dan uji ovicidal. Nilai ED50 masing-masing untuk Mnf dan Snf dalam penghambatan oviposisi adalah 0.016 ml/l dan 0.022 ml/l ruang fumigasi, sedangkan nilai ED50 fraksi n-hexane baik M. piperita maupun S. aromaticum untuk aktivitas ovicidal adalah 0.014 ml/l ruang fumigasi. Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesuburan telur untuk serangga hidup menunjukkan bahwa fraksi aktif kedua minyak atsiri mampu menghambat tingkat kesuburan telur mencapai 34.46% oleh Mnf dan 7.27% oleh Snf.
Analisis kimia menggunakan GCMS menunjukkan bahwa senyawa dominan yang terkandung dalam Mnf adalah piperitone, α-pinene, β-pinene, limonene, dl-menthol, carane, isomethone, menthol, sedangkan komponen yang terkandung dalam Snf adalah α-pinene, caryophyllene, humulene, caryophyllene oxide and eugenol. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Mnf dan Snf memberikan dampak yang lebih baik terhadap hama gudang C. maculatus dan memiliki potensi sebagai insektisida nabati yang efektif.
Collections
- MT - Agriculture [3782]