Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiadi, Mohamad Agus
dc.contributor.advisorKarja, Ni Wayan Kurniani
dc.contributor.advisorPraharani, Lisa
dc.contributor.authorHafizuddin
dc.date.accessioned2020-11-22T06:54:35Z
dc.date.available2020-11-22T06:54:35Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104046
dc.description.abstractAdiponektin merupakan protein yang disekresikan terutama oleh jaringan adiposa putih, yang telah menjadi fokus kajian terbaru saat ini karena pengaruhnya terhadap metabolisme dan reproduksi. Hormon adiponektin sudah dapat diidentifikasi ekspresinya pada beberapa mamalia mulai dari sumbu hipotalamus-pituitari-gonad (HPG), organ reproduksi dan kelenjar aksesori. Konsentrasi hormon adiponektin pada hewan ternak baru pada sapi dan kuda yang pernah dilaporkan. Hasil kajian terdahulu pada mamalia menunjukkan bahwa konsentrasi adiponektin dipengaruhi oleh faktor resistensi insulin jaringan adiposa, lemak intra-abdominal dan profil lipoprotein. Namun, kajian terbaru menunjukkan bahwa konsentrasi adiponektin dipengaruhi oleh faktor umur. Oleh karena itu, perlu dieksplorasi lebih lanjut pada kambing untuk penentuan pola konsentrasi adiponektin. Disamping itu, perlu juga ada pengembangan eksplorasi profil adiponektin dengan melakukan analisis terhadap pengaruh faktor breed (bangsa) kambing. Tujuan umum penelitian ini untuk pengembangan metode penilaian fertilitas pejantan melalui penentuan konsentrasi adiponektin. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: (1) studi literatur untuk menguraikan potensi adiponektin sebagai kandidat biomarker penilaian fertilitas pejantan, (2) validasi analitik kit enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) adiponektin komersial, (3) pengukuran konsentrasi adiponektin berdasarkan kelompok umur kambing jantan persilangan anglo nubian dengan peranakan etawah (anpera) dan menganalisis korelasinya dengan kualitas spermatozoa sebagai indikator fertilitas, dan (4) menganalisis konsentrasi adiponektin dan karakteristik reproduksi pada kambing jantan anpera dan breed tetuanya. Hasil kajian menunjukkan adiponektin dan reseptornya telah ditemukan ekspresinya mulai pada sumbu HPG, tubulus seminiferus, sel germinal, sel Leydig, sel Sertoli, spermatosit, spermatozoa dan kelenjar aksesori reproduksi. Adiponektin merupakan faktor utama yang memodulasi fungsi reproduksi, dan memiliki peran yang esensial dalam pengaturan fungsional spermatozoa yang berkaitan erat dengan fertilitas pejantan. Berbagai informasi terkait fungsi dan peran adiponektin pada reproduksi hewan jantan telah banyak dikemukakan. Disamping itu, banyak literatur yang mendukung adiponektin sebagai kandidat biomarker penilaian fertilitas jantan, biomarker positif untuk kualitas semen, dan sinyal metabolik kinerja reproduksi pada mamalia jantan. Validasi analitik kit ELISA komersial adiponektin pada sampel plasma darah yang terukur bersifat linear dengan kurva standar. Uji presisi diperoleh nilai coefficient of variation (CV) intra assay sebesar 5.87%. Sementara itu hasil dari CV inter assay baik pada kontrol standar, dan kontrol sampel (1 dan 2) dari tiga microplate masing-masing adalah 4.87%, 11.77% dan 9.08%. Hasil penelitian pada tahap tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketelitian dan repeatability dalam pengerjaan analisis hormon sangat baik. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa konsentrasi adiponektin pada kambing anpera jantan pada kelompok umur 24, 30, 36, dan lebih dari 48 bulan masing- masing adalah 14.10±1.73 μg/ml, 18.36±8.25 μg/ml, 20.38±8.67 μg/ml, dan 15.41±7.31 μg/ml. Konsentrasi adiponektin pada kambing anpera jantan terjadi peningkatan seiring peningkatan umur kambing dalam kisaran umur reproduksi optimal pada kambing (24-48 bulan), dan penurunan konsentrasi adiponektin pada kambing anpera terjadi pada kelompok umur lebih dari 48 bulan. Selanjutnya, konsentrasi adiponektin memiliki korelasi dengan beberapa parameter karakteristik semen yang berhubungan langsung dengan fertilitas pejantan. Terakhir, hasil penelitian ini menunjukkan breed kambing memiliki pengaruh nyata (P<0.05) terhadap konsentrasi hormon adiponektin. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi adiponektin dipengaruh oleh genetik dari breed kambing. Berdasarkan penelitian ini, terbukti bahwa persilangan antara kambing jantan anglo nubian dengan betina peranakan etawah mampu meningkatkan konsentrasi hormon adiponektin. Hasil kajian ini telah mampu mengungkapkan peran langsung adiponektin terhadap fungsional spermatozoa, teknik pengukuran konsentrasi adiponektin, penentuan konsentrasi adiponektin, pengaruh faktor umur dan breed terhadap konsentrasi adiponektin, serta korelasi adiponektin dengan parameter karakteristik semen sebagai indikator fertilitas pejantan. Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya kajian ini diharapkan dapat menjadi sebuah model dalam penilaian fertilitas pejantan hewan ternak.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcReproduction Biologyid
dc.titleKajian Hubungan Adiponektin dan Fertilitas pada Kambing Jantan Persilangan Anglo Nubian dengan Peranakan Etawahid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordadiponektinid
dc.subject.keywordfertilitasid
dc.subject.keywordjaringan adiposaid
dc.subject.keywordkambing jantanid
dc.subject.keywordkualitas semenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record