Pengembangan Bakso dari Keong Sawah (Pila ampullacea) sebagai Alternatif Pangan Sumber Protein untuk Anak Usia Sekolah
Abstract
Pemanfaatan pangan lokal dalam mengatasi kekurangan asupan protein dan kalsium pada anak usia sekolah perlu menjadi perhatian. Keong sawah merupakan pangan lokal yang mengandung tinggi protein dan kalsium namun kurang digemari. Bakso merupakan olahan pangan yang cukup digemari berbagai kalangan. Substitusi keong sawah pada bakso bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi dan daya terima produk, serta untuk mempromosikan keong sawah sebagai alternatif pangan sumber protein. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan taraf substitusi keong sawah yaitu 20%, 40%, dan 60%. Bakso dengan substitusi keong sawah sebanyak 40% ditetapkan sebagai formula terpilih berdasarkan kesukaan panelis dan kandungan gizi produk. Bakso formula terpilih mengandung 45.53% bk protein, 934.9 mg/100 g kalsium, 9.15 mg/100 g besi, dan 4.58 mg/100 g seng. Setiap takaran saji, bakso formula terpilih berkontribusi sebanyak 28.8% dari AKP anak usia 7-9 tahun dan 24.3% dari AKP anak usia 10-12 tahun. Produk bakso substitusi keong sawah terpilih memenuhi klaim gizi sebagai sumber protein, serta tinggi/kaya kalsium, besi, dan seng.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]