Uji Stabilitas dan Kandungan Polifenol pada Mutan Krokot (Portulaca grandiflora).
View/ Open
Date
2020Author
Saraswati, Regina Agritenia Mayrischa
Aisyah, Syarifah Iis
Nurcholis, Waras
Metadata
Show full item recordAbstract
Krokot (Portulaca grandiflora) adalah tanaman hias yang termasuk ke
dalam famili Portulacaceae. Selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias, krokot
juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat atau bahan baku kosmetik. Krokot
diketahui memiliki kandungan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan.
Salah satu cara untuk meningkatkan keragaman krokot adalah mutasi induksi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui stabilitas mutan putatif beberapa genotipe
krokot hasil iradiasi sinar gamma secara berulang dengan teknik recurrent
irradiation pada berbagai dosis dan mendapatkan mutan solid yang berpotensi
untuk dikembangkan menjadi varietas baru serta mengetahui aktivitas antioksidan
dan senyawa polifenol yang terkandung dalam mutan yang sudah stabil. Penelitian
dilaksanakan di Sabisa Farm, Kebun Percobaan IPB Sindang Barang, Bogor pada
Bulan Februari 2019 hingga Mei 2019. Pengujian kandungan polifenol dilakukan
di Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB pada Bulan Juli 2019 hingga Agustus
2019. Sebanyak 53 genotipe diuji stabilitasnya dan 3 genotipe diuji kandungan
total fenol, total flavonoid, serta total IC50. Penelitian ini menunjukkan bahwa
krokot generasi MV8 belum mencapai kestabilan pada seluruh karakter kuantitatif
dan kualitatif yang diamati. Berdasarkan karakter bentuk dan warna bunga
terdapat 3.08% (34/1104) individu mutan putatif yang mengalami mutasi maju.
Mutan yang potensial dikembangkan adalah mutan dengan susunan petal present
berwarna magenta serta mutan genotipe GMT 50+45 7.1.18 yang memiliki bentuk
petal menyempit. Tiga genotipe yang diuji kandungan polifenolnya yaitu
GVT50+35 3.1.23 (GA), GVT50+45 11.1.8 (GB), dan GVT75+55 8.1.22 (GC)
memiliki potensi sebagai antioksidan yang mengandung senyawa polifenol.