dc.description.abstract | Rambai (Baccaurea motleyana) merupakan salah satu buah lokal yang memiliki berbagai manfaat. Kulit pohon buah rambai dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, obat tradisional, dan dapat berpotensi sebagai antikanker. Buah rambai mengandung beberapa nutrisi seperti vitamin C, vitamin B, dan fosfor. Selain penampilan fisik, kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah juga akan mempengaruhi kualitas buah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kandungan nutrisi yaitu umur panen. Perbedaan umur panen menyebabkan perbedaan kandungan nutrisi dan senyawa yang terdapat dalam buah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kualitas fisik dan kimia pada buah rambai merah yang dipanen pada umur panen berbeda. Pengambilan sampel penelitian dilaksanakan di Taman Buah Unggul Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Pengamatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen dan Laboratorium Seed Center Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Dalam penelitian ini menggunakan perlakuan umur panen dengan tiga taraf perlakuan yaitu umur panen 13 MSA, 16 MSA, dan 19 MSA. Tingkat kemanisan buah diukur dari rasio padatan terlarut total (PTT) dan asam tertitrasi total (ATT), kemudian pengukuran glukosa, fruktosa, dan sukrosa diukur menggunakan metode enzimatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemanisan buah rambai merah meningkat dari umur 13 MSA ke 19 MSA tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan pada parameter yang diamati kecuali pada kekerasan buah, nilai ATT, dan rasio PTT/ATT diantara ketiga umur panen tersebut berdasarkan uji lanjut Tukey atau uji BNJ. Jenis gula yang dominan pada buah rambai ini adalah glukosa, diikuti fruktosa dan sukrosa. | id |