Efek Ekstrak Etanol Daun Torbangun pada Fungsi dan Histopatologi Hati dan Ginjal Mencit Betina Bunting
View/Open
Date
2020Author
Putra, Guruh Amir
Setiawan, Budi
Dewi, Mira
Metadata
Show full item recordAbstract
Menyusui memberikan banyak manfaat untuk ibu dan bayinya. Data
Riskesdas menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih belum
mencapai target yaitu 80%. Faktor penyebab kegagalan pemberian ASI yang
sering terjadi adalah produksi ASI yang kurang atau sama sekali belum keluar
sejak melahirkan. Penggunaan herbal yang bersifat galaktogogum adalah salah
satu cara mengatasi masalah tersebut. Salah satu galaktogogum adalah tanaman
Torbangun.
Torbangun (Plectranthus ambionicus (Lour) Spreng) adalah tumbuhan
anggota Famili Lamiaceae dan secara tradisional dikonsumsi oleh wanita Batak di
Sumatera Utara sebagai herbal untuk menstimulasi produksi ASI. Penelitian
Damanik et al. (2009) menunjukkan bahwa pemberian daun torbangun pada masa
akhir kebuntingan mencit dapat meningkatkan produksi air susu yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemberian daun torbangun setelah melahirkan. Herbal telah
digunakan secara tradisional untuk meningkatkan kesehatan kehamilan tetapi
studi ilmiah yang mempelajari tentang konsumsi herbal saat hamil dan dampak
yang ditimbulkan masih tergolong sedikit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keamanan ekstrak etanol daun
torbangun terhadap induk mencit. Pengamatan dilakukan terhadap fungsi dan
histopatologi hati dan ginjal mencit yang diberi ekstrak torbangun selama masa
kebuntingan. Mencit pada akhir perlakuan dianastesi menggunakan ketamine (±
87.5 mg/kg) dan Xylazine (12.5 mg/kg), dan dieuthanasia dengan metode
axsanguination yaitu dengan cara mengambil semua darah yang ada di jantung
menggunakan disposable spoit 5 ml dan disentrifugasi untuk diambil serum.
Serum dianalisis dengan metode spektrofotometri untuk melihat kadar SGOT,
SGPT, ureum, dan kreatinin. Mencit dibedah untuk diambil hati dan ginjal. Kedua
organ dianalisis histopatologi dengan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin
(HE) untuk menilai kerusakan akibat paparan ekstrak.
Hasil uji Anova untuk kadar SGOT, SGPT, ureum, dan kreatinin dengan
taraf signifikansi 5% diperoleh nilai p>0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ektrak
etanol daun torbangun tidak berpengaruh terhadap penurunan fungsi hati dana
ginjal tetapi memperlihatkan kecenderungan bahwa semakin tinggi dosis esktrak
yang diberikan kadar SGOT, SGPT, ureum, dan kreatinin pun semakin
meningkat. Rerata skor histopatologi hati mencit menunjukkan hasil yang tidak
berbeda nyata dengan nilai p>0.05. Ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
perbedaan antar kelompok perlakuan tetapi terlihat kerusakan pada kelompok
perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Skor kerusakan
tubulus pada kelompok perlakuan lebih tinggi dari kelompok kontrol, namun
secara statistik tidak menunjukkan perbedaan (p>0.05). Keadaan ini dapat terjadi
akibat adanya peningkatan dosis dari ekstrak yang bersifat toksik pada hati dan
ginjal.
Collections
- MT - Human Ecology [2273]