Show simple item record

dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorKurnia, Rahmat
dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.authorRumagia, Faizal
dc.date.accessioned2020-08-03T00:24:12Z
dc.date.available2020-08-03T00:24:12Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103367
dc.description.abstractMeningkatnya pembangunan dan aktivitas masyarakat di wilayah pesisir Pulau Ternate, telah memberikan dampak terhadap aktifitas kegiatan perikanan karang di daerah ini. Akibatnya, terjadi tekanan pada sumberdaya perikanan karang, baik ikan karang maupun ekosistem terumbu karang yang menjadi tempat kegiatan penangkapan ikan. Kebutuhan akan informasi dan model pengelolaan sumberdaya perikanan karang berbasis pada kondisi ekologi, ekonomi, sosial-budaya dan teknologi yang sesuai dengan kondisi wilayah Pulau Ternate merupakan bagian yang penting untuk dilakukan dalam pengembangan dan peningkatan produksi perikanan karang di wilayah ini, dengan tetap memperhatikan faktor kelestarian sumberdaya alam dan keberlanjutan pembangunan pada sektor perikanan dan kelautan di PulauTernate. Sumber mata pencaharian dan pengelolaan sumberdaya alam haruslah dapat diadaptasikan pada perubahan sistem ekologi dan sosial dalam rangka meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengelolaan perikanan karang berkelanjutan di wilayah pesisir Pulau Ternate dengan pendekatan ekosistem yang berbasis pada karakteristik sumberdaya dan pola pengelolaannya, yang dianalisis melalui serangkaian penelitian dengan tujuan khusus: 1) menilai tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pada spesies target yang diekploitasi dalam kegiatan perikanan karang di perairan Pulau Ternate dengan pendekatan analisis stok (Stock Assessment); 2) menganalisis tingkat interaksi trofik dalam kegiatan perikanan karang di perairan Pulau Ternate dengan pendekatan kesetimbangan massa melalui pendekatan model Ecopath with Ecosim; dan 3) menilai status keberlanjutan pembangunan perikanan karang berdasarkan aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan teknologi melalui modifikasi indikator pengelolaan berkelanjutan, serta penerapan pendekatan Sustainability Window dalam penentuan peluang keberlanjutan pembangunan perikanan karang. Proses pengambilan data dilakukan pada area ekosistem terumbu karang yang menjadi daerah penangkapan bagi kegiatan perikanan karang di pesisir Pulau Ternate. Penelitian dilakukan selama satu tahun, sejak April 2018 hingga Mei 2019. Periode pengambilan dan pengukuran sampel ikan dilakukan dari bulan April sampai Agustus 2018, disertai dengan proses wawancara pada setiap kelompok stakeholder yang terkait dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data juga dilakukan melalui penelusuran data kepustakaan dan informasi dari lembaga terkait. Ikan-ikan karang yang menjadi target penangkapan dalam kegiatan perikanan karang di wilayah pesisir Pulau Ternate, umumnya memiliki pola pertumbuhan yang cenderung pada pertumbuhan alometrik negatif dengan koefisien pertumbuhan (K) yang relatif sedang (~0.55 – ~1.70 per tahun). Ukuran ikan yang tertangkap masih berada di bawah ukuran L∞ dari ukuran panjang setiap kelompok ikan target, mengindikasikan bahwa ikan-ikan target yang tertangkap umumnya masih belum mencapai ukuran dewasa. Rata-rata umur maksimum (tmax) yang diperlukan oleh ikan-ikan target untuk mencapai pertumbuhan maksimumnya sekitar ~4.05 tahun (~49.23 bulan). Ikan-ikan target dengan koefisien pertumbuhan yang besar umumnya mampu mencapai umur maksimum dalam waktu yang cepat. Pendugaan ukuran pertama kali tertangkap (LC) menunjukkan bahwa ikan target yang tertangkap cenderung memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dari ukuran panjang L∞. Rekrutmen terjadi sepanjang tahun pada seluruh kelompok ikan target, dengan puncak rekrutmen relatif pada bulan ke-6 dan ke-7 (Juni-Juli). Laju mortalitas alami (M) dari seluruh ikan target, cenderung lebih besar dari laju mortalitas akibat penangkapan (F). Laju eksplotasi (E) yang tinggi cenderung dijumpai pada ikan-ikan target yang memiliki koefisien pertumbuhan yang tinggi, dengan nilai E berkisar antara 0.4 – 0.8 pada LC antara 152.96 – 214.68 mm. Tingginya eksploitasi terhadap ikan-ikan yang berukuran kecil, memberikan pengaruh terhadap nilai B'/R yang dihasilkan saat ini yang berkisar antara ~13% sampai ~29.7% dari biomassa saat tidak terjadi eksploitasi . Pemodelan Ecopath menunjukkan bahwa, ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir Pulau Ternate didominasi oleh sistem tingkat tofik rendah, dimana organisme zooplankton dan bentik memiliki peran yang penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Sejumlah parameter atribut dari ekosistem yang dimodelkan menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang di pesisir Pulau Ternate memiliki kematangan dan stabilitas yang rendah, sehingga rentan terhadap gangguan yang masuk kedalamnya. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir Pulau Ternate terklasifikasi kedalam ekosistem yang sedang berkembang. Simulasi dinamik Ekosim menunjukkan bahwa sumberdaya perikanan karang pada ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir Pulau Ternate, cenderung akan mengalami perubahan apabila terdapat tekanan yang besar pada sumberdaya dan ekosistem terumbu karang akibat dari aktifitas kegiatan perikanan karang yang menargetkan spesies-spesies tertentu dalam penangkapannya. Perubahan atribut bioekologi ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir Pulau Ternate, akan berakibat pada penurunan kelimpahan jumlah jenis yang menjadi target penangkapan. Status keberlanjutan pembangunan perikanan karang di wilayah pesisir Pulau Ternate dari tahun 2012 hingga 2017 menunjukkan status pembangunan yang berkelanjutan. Perubahan pada nilai indikator-indikator keberlanjutan memberikan dampak pada performa keberlanjutan setiap dimensi pembangunan, sehingga penentuan strategi pengelolaan dan pengembangan kegiatan perikanan karang di wilayah pesisir Pulau Ternate sudah sepatutnya mempertimbangkan keterkaitan antar setiap dimensi pembangunan, serta indikator-indikator yang menunjang keberlanjutannya. Peluang keberlanjutan (Sustainable Window, SuWi) kegiatan perikanan karang di wilayah pesisir Pulau Ternate cenderung menunjukkan nilai yang mengarah pada proses yang berkelanjutan, dengan tingkat ketebalan peluang keberlanjutan yang tidak terlalu besar terhadap kegiatan perikanan karang Provinsi Maluku Utara dan perikanan demersal secara Nasional. Kondisi ini mensyaratkan perlunya kehati-hatian dalam pengambilan kebijakan pengeloaan perikanan karang di wilayah pesisir Pulau Ternate, serta memperhatikan dampak yang dapat ditimbulkan dari kebijakan pembangunan perikanan baik pada tingkat provinsi maupun nasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcCoastal Marine Resourcesid
dc.subject.ddcCoral Reef Managementid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcMalukuid
dc.titlePengelolaan Perikanan Karang Berkelanjutan Berbasis Ekosistem di Wilayah Pesisir Pulau Ternate.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keyworddinamika populasiid
dc.subject.keywordinteraksi trofikid
dc.subject.keywordkesetimbangan massaid
dc.subject.keywordperikanan karangid
dc.subject.keywordSustainability Windowid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record