Kajian Struktur Trofik Ekosistem Mangrove sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Perairan Pesisir Lubuk Damar, Seruway, Aceh Tamiang
View/Open
Date
2020Author
Darmarini, Ananingtyas Septia
Wardiatno, Yusli
Parartono, Tri
Soewardi, Kadarwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem mangrove Lubuk Damar merupakan ekosistem dengan fungsi
yang sangat komplek. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh alih fungsi lahan dan
penebangan hutan secara liar. Degradasi ekosistem ini diduga memberikan dampak
terhadap penurunan produktifitas ekosistem mangrove yang berakibat penurunan
produksi sumber daya ikan. Perbaikan pengelolaan secara tepat sangat diperlukan
melalui pemahaman proses alami ekosistem secara menyeluruh dengan pendekatan
struktur trofik. Struktur trofik dapat memberikan gambaran kondisi ekosistem yang
didasarkan pada jejaring makanan. Pengelolaan harus dilakukan dengan terintegrasi
agar dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan manusia dan ekosistem tetap
dalam keberlanjutan.
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap struktur ekologi ekosistem
mangrove dan menyusun struktur trofik dengan pendekatan analisis isotop stabil
dan keseimbangan biomassa sebagai dasar pengelolaan sumberdaya ikan di
perairan pesisir Lubuk Damar, Seruway, Aceh Tamiang. Pendekatan dilakukan
secara bertahap. Tahapan tersebut untuk mengetahui struktur komunitas flora fauna
ekosistem mangrove, analisis isotop stabil dengan 13C dan 15N serta kesimbangan
biomassa menggunakan software ecopath 6.5.
Jenis spesies mangrove yang masih ditemui 12 spesies yaitu Acrostichum
aureum, Acanthus ilicifolius, Aegiceras floridum, Avicennia alba, Bruguiera
sexangula, Bruguiera parviflora, Excoecaria agallocha, Lumnitzera sp.,
Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus
granatum. Struktur vegetasi mangrove Lubuk Damar digolongkan dalam kondisi
rusak, tetapi berpotensi mampu beregenerasi secara alami. Tingkat kerapatan
tertinggi terdapat pada tingkat pertumbuhan semai yang menunjukkan ekosistem
mangrove ini sedang melakukan regenerasi vegetasi. Berdasarkan indeks nilai
penting (INP) vegetasi mangrove yang memiliki nilai terbesar secara berurut adalah
A. floridum, S. alba, E. agallocha. Lokasi penelitian mempunyai tipe tanah liat
berpasir (sandyloam), dengan ukuran butiran pasir dominan adalah pasir halus.
Makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari 11 filum yaitu; Polychaeta,
Platyhelminthes, Sipuncula, Brachiopoda, Nemertina, Moluska, Arthropoda,
Cnidaria dan Echinodermata. Jumlah jenis terdiri dari 259 species, indeks
keanekaragan (H’) tertinggi 4.37 dan kelimpahan rata-rata makrozoobentos yaitu
5.675 ind/m2. Jenis ikan terdiri dari 2 filum, 2 kelas, 34 famili, 43 genus dan 46 spesies.
Jejaring makanan yang terbentuk merupakan gabungan hasil analisis isotop
stabil 13C dan 15N dan keseimbangan biomassa. Jejaring makanan gabungan
menyajikan kondisi yang sebenarnya berdasarkan kondisi di lokasi penelitian.
Keterkaitan produsen dengan konsumen memberikan pengaruh terhadap
keberadaan ikan yang berdampak terhadap produktifitas di perairan Lubuk Damar.
Produsen dalam ekosistem memiliki peran terhadap aliran energi ke tingkat trofik
diatasnya. Demikian juga dengan produktifitas sekunder yang diisi oleh
makrozoobentos, memberikan informasi adanya ketergantungan antar spesies di
tingkat trofik yang sama ataupun ke tingkat trofik berikutnya. Komunitas ikan pada
tingkat trofik tinggi tergantung terhadap keberadaan tingkat trofik dibawahnya.
Secara umum substrat, daun mangrove, fitoplankton dan detritus berlaku sebagai
sumber makanan langsung ke makrozoobentos dan ikan. Makrozoobentos menjadi
sumber makanan bagi ikan dan makrozoobentos itu sendiri. Berdasarkan tingkat
trofik hubungan saling memakan terjadi dari tingkat trofik tinggi memangsa tingkat
trofik rendah demikian pula sebaliknya. Selain itu terjadi beberapa jenis organisme
yang spesialis mengkonsumsi jenis tertentu dan organisme yang memangsa
dibanyak tingkatan trofik.
Sumber daya ikan khususnya di daerah pesisir agar pemanfaatannya tetap
lestari harus dikelola dengan baik. Pengelolaan sumber daya ikan berbasis struktur
trofik ekosistem mangrove memberikan peluang pengelolaan berbasis ekologi.
Harapannya pemanfaatan yang dilakukan memberi kemanfaatan secara
berkelanjutan. Berdasarkan hubungan antar organisme pada jejaring makanan
ekosistem mangrove Lubuk Damar digambarkan bahwa serasah mangrove dan
detritus di area ini menjadi dasar jejaring makanan. Pengelolaan ekosistem
mangrove harus mempertimbangkan ekosistem mangrove sebagai fungsinya yaitu
(1) daerah asuhan, (2) penyedia nutrisi yang dialirkan ke perairan sekitarnya, (3)
dasar jejaring makanan ekosistem mangrove itu sendiri dan perairan laut, dan (4)
mempertahankan kompleksitas jejaring makanan dan keanekaragaman flora fauna.
Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan penanaman kembali kawasan
mangrove Lubuk Damar dengan mempertimbangan keanekaragaman jenis
mangrove dan pengelolaan secara bersama antara pemerintah, masyarakat dan
akademik.
Collections
- DT - Fisheries [733]