Pengembangan Metode Kuantitatif Untuk Cupping Test Kopi Arabika Menggunakan Spektroskopi NIR
View/Open
Date
2019Author
Safrizal
Sutrisno
Pujantoro, Lilik EN
Ahmad, Usman
Samsudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Harga kopi sangat ditentukan oleh kualitas dari biji kopi, sehingga menjaga
kualitas dari biji kopi akan berdampak pada nilai ekonominya. Kualitas kopi
sering dinilai secara fisik dan rasanya. Fisiknya dapat dilihat dari ukuran, adanya
kotoran, adanya serangga yang pengelompokannya berbeda antara satu negara
dengan negara lainnya, sementara untuk pengelompokan mutu dari segi rasa saat
ini telah dikenal secara internasional menggunakan metode cupping. Metode
cupping diperkenalkan oleh The Specialty Coffee Association of America (SCAA),
Hubungan cupping kopi dengan komposisi kimia yang ada di dalam bubuk
kopi perlu diketahui untuk dapat mengkuantifikasikan cupping yang dilakukan
sehingga lebih objektif dan pengaruh subjektifitas dari personal yang melakukan
cupping dapat dihilangkan. Salah satu metode saat ini yang sedang berkembang
dan digunakan untuk mendeteksi kualitas suatu produk pertanian adalah metode
pantulan infra merah dekat atau Near Infrared Spectroscopy (NIRS). Penggunaan
NIRS dapat diterapkan pada proses cupping kopi karena nilai cupping dipengaruhi
oleh komposisi kimia dalam kopi, sementara komposisi kimia di dalam kopi
berdasarkan penelitian yang telah ada dapat diprediksi menggunakan NIRS.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah pemutuan rasa kopi (cupping)
menggunakan teknologi NIRS, sementara tujuan khususnya adalah: (1)
menganalisis komponen kimia kopi tergiling yang berhubungan langsung dengan
kualitas rasanya; (2) mendapatkan korelasi antara komponen kimia tertentu kopi
tergiling dengan spektrum Near InfraRed Spectroscopinya, serta hubungannya
dengan nilai cupping; (3) menguji perbedaan spektrum NIRS untuk setiap tingkat
kualitas cupping kopi serta perbedaan spektrum untuk setiap komponen kimia
dalam kopi, dan (4) mendapatkan model pemutuan uji cupping kopi arabika
menggunakan nilai spektrum Near InfraRed Spectroscopy.
Jenis kopi yang digunakan adalah arabika yang berbentuk bubuk yang
perlakuan sangrai dan penggilingannya dilakukan mengikuti prosedur yang
dikeluarkan oleh SCAA. Kualitas rasanya dianalisa menggunakan cara cupping,
analisa kimia menggunakan instrument spektrofotometer UV-VIS dan untuk
mendapatkan spektrum NIRnya menggunakan spektrofotometer Buchi NIRFlex
N-500. Hasilnya menunjukkan kalibrasi PLS spektrum NIR terhadap komposisi
kimia kopi mendapatkan nilai hubungan yang baik, seperti untuk kalibrasi kafein
dengan spektrum NIR didapatkan nilai hubungan yang baik pada penggunaan
pretreatmnent Mean Normalization (MN) dan transformasi Orthogonal Signal
Correlation (OSC) dengan nilai R2 sebesar 0.72 dan Ratio of Performance to
Deviation (RPD) sebesar 2.96. Hasil terbaik untuk korelasi NIRS dengan
konsentrasi lemak total dicapai pada pretreatment MN dengan nilai R2 sebesar
0.95 dan RPD sebesar 6.56 dan transformasi OSC dengan R2 sebesar 0.95 dan
RPD sebesar 5.63. Sementara itu untuk kalibrasi PLS antara konsentrasi asam
klorogenat dengan NIRS cocok digunakan hampir semua pretreatment dan
transformasi kecuali Mean Centering yang menghasilkan nilai hubungan yang
tidak baik. Kalibrasi antara nilai cupping dengan NIRS didapatkan hasil yang baik
jika digunakan transformasi de-trending (DT) dimana penggunaan spektrum NIR
yang belum dilakukan pretreatment menggunakan PLS mendapatkan nilai validasi
silang RMSE 6.14. Sementara itu bila menggunakan Multiplicative Scatter
Correction spectrum mendapatkan nilai validasi silang RMSE 5.43. Nilai validasi
silang RMSE terbaik didapatkan dengan melakukan koreksi de-trending sebesar
1.73. Nilai ini sangat kecil, semakin kecil nilai RMSE semakin baik korelasinya
sehingga NIRS dapat digunakan untuk memprediksi nilai cupping.