dc.description.abstract | Penambahan minyak kanola dalam ransum ruminansia memiliki jumlah
energi dua kali lebih besar dengan panas metabolis yang lebih rendah
dibandingkan dengan energi dari karbohidrat dan protein. Hal tersebut dapat
memenuhi kebutuhan ternak yang sedang tumbuh tanpa menyebabkan ternak
mengalami heat stress. Selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, minyak
kanola juga merupakan salah satu minyak nabati sumber asam lemak tak jenuh
yang dapat mempengaruhi kualitas dari produk ternak ruminansia. Namun
demikian, suplementasi minyak kanola perlu diberikan dalam bentuk terproteksi
supaya dapat terhindar dari proses biohidrogenasi oleh mikroba rumen, penurunan
pertumbuhan, aktivitas mikroba, dan kecernaan pakan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis potensi minyak kanola sebagai sumber energi dan sumber
asam lemak tak jenuh dengan metode proteksi mikroenkapsulasi terhadap
performa, kecernaan nutrien, dan profil asam lemak cairan rumen domba.
Sebanyak 15 ekor domba Garut jantan yang berumur 6-8 bulan dengan
bobot badan awal 20.17 ± 4.65 kg digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 3
kelompok perlakuan yang terdiri atas 5 ekor domba dengan rataan bobot badan
yang sama yang tiap ekornya ditempatkan pada kandang individu untuk menguji
ransum mengandung 4% minyak kanola atau mikroenkapsulasi minyak kanola
dalam bahan kering selama 100 hari. Ransum basal mengandung 60% hijauan
berupa rumput gajah dan 40% konsentrat dengan energi ransum (TDN 65-67%)
dan protein (PK 10-12%) sebagai kontrol. Maltodekstrin dan gum arab (50:50)
digunakan untuk mengevaluasi produk mikroenkapsulasi yang dikeringkan
dengan spray dryer untuk melindungi asam lemak tak jenuh dalam minyak kanola
dari proses biohidrogenasi oleh mikroba rumen. Semua data yang diperoleh
dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat
perbedaan nyata diantara rataan perlakuan dilakukan uji lanjut DUNCAN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa, konsumsi dan kecernaan
nutrien, serta profil asam lemak cairan rumen tidak dipengaruhi oleh penambahan
minyak kanola murni maupun mikroenkapsulasi minyak kanola. Sebagai sumber
energi, minyak kanola yang terenkapsulasi menghasilkan rataan pertambahan
bobot badan harian (PBBH) dan efisiensi pakan yang terbaik. Suplementasi
mikroenkapsulasi minyak kanola menghasilkan proporsi asam lemak tak jenuh
rumen 8% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Minyak kanola tanpa
proteksi tidak mampu mempertahankan asam lemak tak jenuh dari proses
degradasi dan biohidrogenasi oleh mikroba rumen sehingga nyata meningkatkan
proporsi stearat dibandingkan dengan perlakuan minyak kanola terenkapsulasi.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu mikroenkapsulasi merupakan metode proteksi
yang efektif dalam melindungi asam lemak tak jenuh dari minyak kanola tanpa
mengganggu performa pertumbuhan dan kecernaan nutrien domba. | id |