dc.description.abstract | Suplementasi lemak merupakan alternatif yang relatif banyak digunakan
dalam formulasi pakan ternak pedaging untuk meningkatkan energi ransum. Salah
satu sumber lemak yaitu minyak kanola, merupakan minyak nabati yang telah
banyak digunakan untuk memodifikasi kandungan asam lemak tidak jenuh pada
ransum ternak serta meningkatkan kerapatan energi ransum. Tetapi terdapat
proses biohidrogenasi yang dapat merubah komposisi asam lemak pakan tersebut
oleh mikroba rumen untuk tetap menjaga kestabilan fermentasi didalam rumen.
Mikroenkapsulasi digunakan untuk memberikan proteksi sumber lemak dengan
menyalut bahan inti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh minyak
kanola tanpa proteksi dan terenkapsulasi pada karakteristik fermentasi rumen. di
domba garut jantan.
Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK)
dengan 3 perlakuan dan 5 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan terdiri dari P0
(kontrol/pakan ternak:konsentrat = 60:40), P1: P0 (Mengandung Minyak Kanola
4% dari total ransum); P2: P0 (Mengandung Mikroenkapsulasi Minyak Kanola
4% dari total ransum). Komposisi bahan pelapis yang digunakan dalam produk
mikroenkapsulasi adalah 50% maltodekstrin dan 50% gum arab. Data dianalisis
menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan
penambahan minyak kanola murni maupun minyak kanola proteksi pada ransum
sangat nyata (p<0.01) menurunkan populasi protozoa. Sintesis protein mikroba
(SPM), N-NH3, retensi nitrogen, dan kadar blood urea nitrogen (BUN) sangat
nyata meningkat (p<0.01) pada pemberian minyak kanola murni. Sementara
penurunan terjadi pada pemberian minyak kanola terenkaspulasi dibandingkan
kontrol. Namun, penambahan 4% minyak kanola murni dan terenkapsulasi tidak
signifikan mempengaruhi populasi bakteri total dan VFA. Dapat disimpulkan
bahwa penambahan minyak kanola tanpa proteksi memberikan produksi N-NH3,
BUN, dan SPM tertinggi di rumen serta minyak kanola dalam bentuk murni dan
terenkaspulasi mampu menurunkan populasi protozoa rumen yang merupakan
predator bakteri tetapi tidak dapat menstimulasi pertumbuhan populasi bakteri
rumen. | id |