View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Economic and Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Economic and Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis Permintaan Pangan Rumah Tangga Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bogor

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (19.04Mb)
      Date
      2019
      Author
      Nasution, Anisah
      Krisnamurthi, Bayu
      Rachmina, Dwi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan akses untuk memperoleh pangan merupakan hak asasi manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sasaran utama kebijakan pangan yang dilakukan oleh pemerintah, terutama bagi rumah tangga miskin. Salah satu kebijakan pemerintah dalam hal pangan adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Perubahan kebijakan dari subsidi Raskin menjadi Bansos BPNT diduga mengubah perilaku rumah tangga miskin terhadap permintaan pangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan permintaan pangan KPM BPNT dan bukan penerima BPNT di Kota Bogor, menduga faktor-faktor yang memengaruhi pangsa permintaan pangan rumah tangga KPM BPNT dan bukan penerima BPNT di Kota Bogor, menganalisis pengaruh perubahan harga dan pendapatan terhadap permintaan pangan pada rumah tangga KPM BPNT dan bukan penerima BPNT di Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer konsumsi pangan rumah tangga seminggu terakhir dengan menggunakan kuesioner Susenas yang dimodifikasi dengan mengelompokkan pangan menjadi enam kelompok yaitu beras, non beras, protein hewani, makanan dan minuman jadi dan rokok. Responden dalam penelitian ini adalah 110 rumah tangga penerima BPNT dan 40 rumah tangga non BPNT. Metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan pertama adalah dengan menggunakan deskriptif dan uji beda Wilcoxon Rank Sum Test sedangkan untuk tujuan kedua dan ketiga digunakan metode AIDS (Almost Ideal Demand System). Model AIDS yang dipakai menggunakan variabel sosial demografi seperti jumlah anggota keluarga dan dummy kepesertaan BPNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi pangan rumah tangga BPNT dan non BPNT sebulan pada kelompok pangan beras, non beras dan protein hewani memiliki perbedaan nyata pada taraf nyata lima persen sedangkan pangsa pengeluaran pangan rumah tangga BPNT dan non BPNT hanya pangsa non beras dan makanan dan minuman jadi yang berbeda nyata pada taraf lima persen. Total pengeluaran pangan antara kedua rumah tangga menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pada taraf lima persen. Artinya kedua rumah tangga memiliki pola konsumsi yang sama. Pangsa pengeluaran pangan tertinggi hingga terendah adalah makanan minuman jadi, rokok, protein hewani, beras, sayuran dan non beras. Estimasi menggunakan model AIDS menunjukkan bahwa harga protein hewani, sayuran dan rokok memengaruhi pangsa pengeluaran pangannya sendiri. Pendapatan hanya berpengaruh signifikan pada pangsa pengeluaran beras, protein, sayuran dan rokok. Jumlah rumah tangga hanya berpengaruh signifikan terhadap pangsa pengeluaran beras, non beras protein hewani, dan makanan minuman jadi. Variabel dummy kepesertaan BPNT tidak memberikan pengaruh signifikan pada semua pangsa pengeluaran pangan rumah tangga miskin di Kota Bogor. Beras merupakan barang inelastis, sedangkan non beras, protein hewani, sayuran, makanan dan minuman jadi serta rokok merupakan barang elastis terhadap harga sendiri. Non beras, sayuran dan makanan dan minuman jadi merupakan subsitusi bagi beras pada rumah tangga penerima BPNT sedangkan pada non BPNT hanya makanan dan minuman jadi yang merupakan substitusi bagi beras. Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah rokok menjadi barang yang komplementer terhadap semua pangan. Kenaikan harga pangan yang dianalisis membuat rumah tangga mengurangi permintaannya terhadap rokok. Semua jenis pangan yang dianalisis merupakan barang normal, namun rokok termasuk barang normal tetapi bersifat mewah. Program BPNT mengurangi beban pengeluaran rumah tangga penerima BPNT, namun tidak memberikan pengaruh signifikan pada pengeluaran pangan rumah tangga miskin, sehingga program BPNT perlu dikaji misalnya besaran bantuan yang disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103216
      Collections
      • MT - Economic and Management [3024]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail