Pola Serangan Rayap Kayu Kering pada Kayu Bangunan Struktural
View/Open
Date
2020Author
Fauziyyah, Shofi
Nandika, Dodi
Karlinasari, Lina
Metadata
Show full item recordAbstract
Di Indonesia evaluasi kondisi rumah tradisional atau bangunan masih jarang
menjadi perhatian utama. Serangan rayap kayu kering menyebabkan kerugian
ekonomi yang signifikan, terutama karena keberadaan rayap kayu kering di dalam
komponen bangunan sangat sulit dideteksi. Namun, informasi mengenai analisis
karakterisasi serangan rayap kayu kering menggunakan metode berbasis akustik
pada bangunan di Indonesia masih jarang ditemukan. Penelitian ini mencakup
karakteristik rambatan gelombang ultrasonik dari instrumen NDT pada komponen
kayu yang terserang rayap kayu kering. Karakteristik rambatan gelombang seperti
waktu tempuh (ToF), kecepatan, dan energi puncak gelombang pada tiga bidang
orthogonal kayu (aksial-z, transversal-y, dan transversal-x) akan diamati. Tingkat
serta pola serangan rayap kayu kering pada komponen kayu struktural juga ditelaah.
Komponen kayu yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari rumah kayu
tradisional berusia sepuluh tahun di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Karakteristik anatomi makroskopik dasar dari komponen kayu tersebut diamati
seperti kerapatan, berat jenis, dan MOE dinamis. SylvatestDuo® digunakan untuk
mengevaluasi keadaan komponen kayu actual melalui pendekatan perambatan
gelombang ultrasonik. Fitur perambatan gelombang (ToF dan kecepatan) kemudian
digunakan untuk merekonstruksi kondisi komponen kayu aktual melalui model tiga
dimensi serta untuk mengevaluasi tingkat serangan rayap kayu kering pada balok
struktural yang diamati. Setelah itu, pola serangan rayap kayu kering diamati secara
visual dan luasan penampang yang terserang dihitung secara kualitatif perangkat
lunak ImageJ.
Penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi komponen kayu dari rumah
tradisional berusia sepuluh tahun dapat dilakukan berbasis pendekatan gelombang
ultrasonik. Gelombang ultrasonik pada balok kayu struktural terserang rayap kayu
kering dari rumah kayu tradisional berusia sepuluh tahun memiliki waktu tempuh
(ToF) dan kecepatan gelombang yang berbeda secara signifikan pada tiga arah
pengukuran, tetapi energi puncaknya serupa. ToF dan kecepatan rambat tertinggi
diperoleh dari arah pengukuran bidang aksial-z atau longitudinal. Kecepatan
gelombang ultrasonik berbanding terbalik dengan waktu tempuh; dengan demikian,
semakin cepat gelombang merambat, waktu transmisi akan semakin rendah.
Tingkat serangan rayap kayu kering diklasifikasi berdasarkan kecepatan
rambat gelombang ultrasonik. Tingkat serangan rayap kayu kering pada balok kayu
struktural dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu suara untuk balok yang tidak
terserang (Vus> 5500 m/s), balok dengan tingkat serangan rendah > 25% (2857 m/s
< Vus < 5500 m/s), balok dengan tingkat serangan sedang > 50% (1535 m/s < Vus <
2857 m/s), dan balok dengan tingkat serangan berat > 75% (Vus < 1535 m/s).
Tingkat serangan rayap kayu kering pada balok yang diamati dari rumah kayu
tradisional berumur sepuluh tahun bervariasi dari rendah hingga berat.
Pola serangan rayap kayu kering dari balok kayu yang diperiksa adalah
sebagai berikut: serangan terjadi secara longitudinal (ke-arah panjang) mengikuti
orientasi serat kayu, liang gerek berbentuk lingkaran yang terdiri dari bekas makan
memanjang dengan diameter berkisar antara (0,08 - 3,91) cm, tidak ditemukan
queen chamber, frass atau serbuk gerek rayap kayu kering ditemukan di
sepanjangliang gerek. Jumlah rayap kayu kering yang menempati balok kayu
berkisar antara 1800 - 2200 individu per 4050 cm3 - 19470 cm3. Setiap sentimeter
kuadrat diperkirakan ditempati oleh 0,6 hingga 1 individu rayap kayu kering jika
tersebar secara merata.
Collections
- MT - Forestry [1445]