Pengembangan Ekowisata Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798) di Resort Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
View/Open
Date
2020Author
Saputra, Fandawa
Sunarminto, Tutut
Arief, Harnios
Metadata
Show full item recordAbstract
Owa jawa memiliki distribusi di Resort Bodogol, Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango (TNGGP), tetapi keadaan satwa ini dilindungi. Upaya konservasi
perlu dilakukan untuk melestarikan satwa ini. Salah satu upaya konservasi yang
bisa dilakukan adalah ekowisata satwa liar. Di berbagai negara lain, ekowisata
satwaliar telah terbukti dapat meningkatkan upaya konservasi satwa yang
bersangkutan. Selain meningkatkan upaya konservasi, ekowisata satwaliar juga
dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Meninjau juga bahwa owa jawa
memiliki keunikan berupa morfologi dan karakteristik, maka pengembangan
ekowisata owa jawa sangat mungkin dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi dan menganalisis perilaku, wilayah jelajah, dan habitat
owa jawa serta persepsi dan preferensi pengunjung terhadap ekowisata owa jawa
dan bauran pemasaran (product, price, promotion). Metode yang digunakan
adalah observasi, kuesioner, dan studi literatur. Observasi terdiri dari mengamati
perilaku dengan metode pengambilan focal animal sampling, homerange dengan
menandai titik keberadaan owa jawa, dan analisis vegetasi. Kuesioner
menggunakan clustering sampling dengan responden 30 wisatawan mancanegara
dan 30 wisatawan nusantara.
Hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas harian kelompok owa jawa
didominasi oleh istirahat dan makan lalu diikuti bergerak dan sosial, dengan luas
wilayah jelajah sebesar 10.6 ha, lebih kecil dari luas rata-rata wilayah jelajah owa
jawa lainnya dan pada habitat owa jawa didominasi oleh pinus, kayu afrika, dan
rasamala. Hal tersebut sesuai karena memang rasamala dan kayu afrika menjadi
pohon pakan dan pohon tidur owa jawa. Persepsi wisatawan terhadap ekowisata
owa jawa dapat dikatakan tinggi, meninjau hasil persepsi wisatawan terhadap
ekowisata owa jawa sangat baik, sedangkan dari bauran pemasaran produk
memerlukan pemandu, logo, pusat informasi, website resmi dari operator resmi
TNGGP. Harga yang rela dibayarkan pengunjung dengan range dibawah
Rp 500 000 sampai Rp 1 000 000 dengan startegi pemasaran digital marketing
melalui media sosial dan endorse influencer secara massive dan berkala. Implikasi
manajerial ekowisata jawa mempertimbangkan tahapan manajemen terutama
sebelum dan setelah implementasi. Perencanaan perlu menilik 4A (Atraction,
Accessbility, Acomodation, and Amenity), lalu kelembagaan yang terdiri TNGGP,
Mitra TN, dan masyarakat bodogol, lalu dijalankan, diawasi, dan dievaluasi oleh
pihak-pihak tersebut pula. Penyusunan program ekowisata diklasifikasikan
berdasarkan waktu, dan dibentuk dalam 5 paket wisata.
Collections
- MT - Forestry [1445]