dc.description.abstract | Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi dalam sektor pertanian dan perkebunan. Salah satu sektor perkebunan, yaitu sub-sektor tanaman kopi. Kopi yang dibudidayakan di Desa Rigis Jaya, Kabupaten Lampung Barat adalah jenis kopi robusta. Kopi robusta (Coffea canephora) menempati urutan kedua hasil ekspor kopi di Indonesia. Inovasi di bidang perkebunan kopi diperlukan untuk mengefisiensikan produksi dan memaksimalkan hasil agar petani kopi menjadi sejahtera dan mampu bersaing di pasar global. Stek merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan perkebunan kopi untuk meningkatkan produksi kopi robusta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan inovasi stek pada budidaya kopi robusta dengan adopsi petani kopi di Desa Rigis Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif diolah menggunakan uji korelasi dengan pemilihan responden yang menggunakan teknik survey dan simple random sampling 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang meliputi tingkat usia, pendidikan, pengalaman, pendapatan, luas lahan, kepemilikan lahan serta prestise masyarakat yang beragam mampu mendorong petani kopi mengadopsi inovasi stek dalam setiap tahapan adopsi inovasi dengan baik. Faktor eksternal yang meliputi dukungan penyuluhan, dukungan pasar, dukungan informasi dan dukungan tenaga kerja juga memiliki peran untuk membantu petani kopi robusta dalam mengadopsi inovasi stek. | id |