dc.description.abstract | Perubahan pola hidup menyebabkan terjadinya berbagai jenis penyakit.
Pemilihan bahan makan dengan kandungan gizi khusus menjadi sebuah keharusan
untuk mencegahnya. Beras hitam merupakan bahan makan dengan kandungan gizi
yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit. Pengembangan padi beras hitam
dilakukan dengan perakitan varietas baru. Galur-galur hasil pemuliaan perlu
dikarakterisasi dan diseleksi untuk mendapatkan galur dengan karakter agronomi
yang baik.
Penelitian ini terdiri atas dua percobaan, percobaan pertama yakni
karakterisasi galur-galur dihaploid padi beras hitam. Penelitian kedua ialah
penyusunan indeks seleksi karakter hasil tinggi galur-galur dihaploid padi beras
hitam. Penelitian pertama dilakukan dengan menggunakan 54 galur dihaploid padi
beras hitam dengan 3 varietas pembanding yakni Aek Sibundong, Inpari 24 dan
Ciherang. Penelitian ini dilakukan di Bogor dengan rancangan kelompok lengkap
teracak (RKLT) dengan 3 ulangan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
karakter kualitatif merupakan representasi dari tetua betinanya. Galur - galur yang
diuji memiliki keragaman genetik dan nilai heritabilitas yang tinggi sehingga dapat
digunakan sebagai populasi seleksi. Berdasarkan produktivitas yang lebih besar
dari nilai rata-rata yakni > 1.82 ton/ha diperoleh 32 galur untuk dievaluasi lebih
lanjut. Sementara itu, pengelompokan berdasarkan clustergram membagi galur
menjadi 3 kelompok berdasarkan karakter masing-masing.
Penelitian kedua dilaksanakan di Bogor dengan menggunakan 32 galur hasil
seleksi pada penelitian pertama dengan 3 varietas pembanding yakni Aek
Sibundong, Inpari 24 dan Ciherang. Rancangan yang digunakan ialah rancangan
kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan 3 ulangan. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh indeks seleksi karakter hasil tinggi untuk menyeksi galur
dihaploid padi beras hitam. Karakter produktivitas tinggi merupakan karakter yang
dapat dijadikan indeks seleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
umum karakter galur yang diuji memiliki heritabilitas tinggi. Untuk menyusun
indeks seleksi diperlukan informasi tentang keeratan karakter penunjang dengan
karakter produktivitas. Hasil analisis menunjukkan karakter jumlah gabah isi dan
persentase gabah isi memiliki keeratan terhadap karakter produktivitas sehingga
dapat dijadikan kriteria penyusun indeks seleksi. Dalam penyusunan indeks seleksi
perlu diketahui besarnya keragaman dari data asli sehingga koefisien yang
diperoleh merupakan gambaran dari keragaman karakter. Berdasarkan hasil analisis
PCA diperoleh indeks seleksi I (Indeks) = (3*0.37 PRD) + (0.23JGI) + (0.55 PGI).
Berdasarkan indeks positif seleksi menggunakan model ini diperoleh 15 galur yang
memiliki produktivitas dan karakter agronomi yang baik. | id |